[caption id="attachment_166030" align="aligncenter" width="728" caption="pada suatu ketika, suauaaana pasar"][/caption] [caption id="attachment_166042" align="aligncenter" width="727" caption="pada suatu ketika"]
[/caption] Hari berjalan seperti biasa, angin bertiup pelan menggerakkan kincir angin berhias dua punakawan sementara sang burung nampak bertengger di kabel listrik di temani layang ntah punya siapa yang nyangkut di dekat tiang. Di bawahnya bekas spanduk masih menggantung memamerkan lusuh kainnya yang berdebu, berteman iklan sedot wc yang nampang persis di sampingnya. Di bawahnya hilir mudik pedagang, pembeli di pasar tradisional berbalut suara raungan knalpot bajaj yang nyelonong di antara para penghuni pasar. Sementara lagu khasidah perdamain mengalun membius beribu telinga menyeruak dari radio usang di lapak pedagang mi di pinggiran pasar. [caption id="attachment_166031" align="aligncenter" width="300" caption="susanana warung"]
[/caption] [caption id="attachment_166032" align="aligncenter" width="300" caption="kakek tua dan pesawat alien"]
[/caption] Begitulah kira kira awal dari film pada suatu ketika karya lakonanimasi, suasana pasar tradisional nampak jelas dari mulai, pedagang, jalanan di tenganhnya hingga kompresor tukang tambal ban juga ada, pokoknya menggambarkan pasar tradisional yang sebenarnya... Makin menarik karena tiba tiba saja ada pesawat asing di atas langit yang dapat mengubas kendaraan menjadi robot. [caption id="attachment_166040" align="aligncenter" width="300" caption="gelombang menerjang"]
[/caption] [caption id="attachment_166033" align="aligncenter" width="300" caption="Bajaj berubah jadi robot"]
[/caption] [caption id="attachment_166034" align="aligncenter" width="300" caption="motor yang jadi robot"]
[/caption] Beranjak kewarung mie di pinggir jalan suasana, perabot yang di gunakan juga benar benar tak asing di mata kita orang indonesia, dari mangkok (ada gambar ayamnya hehe) tempat sendok, teko jadul bermotif batik biru putih, juga asbak serta puntung rokok bergaris kuning haha. Jika di perhatikan lebih jauh film ini seperti ingin menampilkan suasana pasar tradisional seutuhnya, termasuk para pedagang, ada nenek tua yang menggendong bakul pengemudi bajaj, gerobak para pedagang bahkan pakaiannyapun sebagian juga pakaian tradisional. [caption id="attachment_166035" align="aligncenter" width="300" caption="orang orang di pasar pada bengong melihat robot besar berdiri di depan mereka"]
[/caption] Pada bagian lain ada lapak tukang tambal ban lengkap dengan kompresor serta motor butut yang roda depannya sudah di copot benar benar mirip suasana yang sering kita lihat, alias serba sederhana Di sisi lain suasana pasar menggabungkan antara pasar di jawa dan di jakarta terlihat dari pakaian tradisional jawa, lalu bajaj, kopaja yang biasa kita temukan di jakarta, luar biasa menurut saya. Secara keseluruhan menrut saya sudah keren termasuk gerak gambar dan detail dari tiap tokoh yang ada top lah menurut saya. Yang mungkin tak asing lagi di mata kita adalah kopaja bertuliskan " doa ibu " [caption id="attachment_166036" align="aligncenter" width="300" caption="kopaja berstiker doa ibu"]
[/caption] [caption id="attachment_166037" align="aligncenter" width="300" caption="sekumpulan kendaraan yang berubah jadi robot"]
[/caption] Sebenarnya di taun 2003 indonesia sudah bisa membuat film animasi yang di putar di layar lebar. Film tersebut berjudul janus prajurit terakhir yang mengisahkan tenteng seorang prajurit mekanik dari abad 34 bernama Janus. Di kisahkan Janus terlibat dalam sebuah peperangan melawan Draco hingga Janus terlempar ke abad 21 dan ingin kembali ke masa depan untuk melanjutkan perjuangannya. Dalam cerita film ini Janus di bantu oleh sahabat barunya dari abad 21, Mayo (Derby Romero), serta sahabatnya, Indri (Alyssa Soebandono). Tantangan yang dihadapi ketiga sahabat ini tidak mudah. Mereka dikejar dua anak badung, diburu pasukan Draco dari masa depan, serta orang-orang dewasa yang tidak mempercayai cerita Mayo. [caption id="attachment_166039" align="aligncenter" width="200" caption="janus"]
[/caption] Film berdurasi 96 menit ini di sutradarai oleh Chandra Endroputro Produser Reza Yusuf Enoch Raam Punjabi Penulis Chandra Endroputro Pemeran : Derby Romero, Alyssa Soebandono, Fath Aliansuah, Budiman Ray Burhanuddin, Reggy Lawalata Wawan Wanisar Rachman Yacob Jamie Aditya Torro Margens Distributor Spektra Film Multivision Plus memang sih animasi dalam film ini tak sekeren Pada suatu ketika punya lakonanimasi, karena tak sepenuhnya animasi tapi setengah animasi. Karena memang ada kesulitan untuk membuat film Janus prajurit terakhir menjadi full animasi “Untuk pembuatan full animasi selama dua menit ketika Janus bermimpi, itu para animator membutuhkan waktu hingga 1,5 bulan lamanya,” ujar Chandra Endoputro. Hmm kira kira bisa gak ya film pada suatu ketika di angkat ke layar lebar seperti Janus ? Mudah mudahan. Kalau saja ada yang mau mendanai bukan tak mungkin rasanya bila lakoanaimasi bisa membuat film animasi yang menarik yang layak di putar di layar lebar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H