Lihat ke Halaman Asli

Kamu

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14098311751230721057

[caption id="attachment_322323" align="aligncenter" width="300" caption="Koleksi pribadi"][/caption]

Semalam aku mengingatmu, sewarna merah jambu, diantara lengkug senyummu

Sesaat lalu aku melihatmu, mengendarai roda waktu, mennghunus sebilsh gelisah

Lantas kau seka titis gerimis disudut mata

Ahh, aroma resahmu, gerai rambut dicumbu lampu lampu, adalah luka didada kiriku

Kemarilah adik manis, menarilah dipelataran wsktu, sebelum malam jelmakan sepi

Menarilah sembari melepas oecahan gelisah, luruhkan lukamu diantara kuncup kuncup batu Tersenyumlah serekah dan sewarna bunga bunga

Berlarilah diounggung waktu yang begitu laju didadamu Aku akan mengantarmudengan sekranjang doa

Doa dibalik lengang, sebab engkau tlah menjadi kembang didada seseorang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline