Lihat ke Halaman Asli

Alandra Camellia

Mahasiswi Universitas Airlangga, Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris

Woke Culture di Balik Pedasnya Kritikan Netizen

Diperbarui: 6 Juni 2022   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi woke culture. (sumber: pixabay.com/GIPretoriu)

Woke --- atau sadar. Apakah kalian pernah mendengar istilah tersebut? Mulai dari artis kelas A hingga influencer di media sosial yang meminta kalian untuk membuka mata, untuk sadar tentang apa yang terjadi di masyarakat sekitar.

Maka setidaknya, kita pernah mendengar istilah ini. Berawal dari Bahasa Inggris Afrika-Amerika, rupanya istilah Woke yang sekarang berbeda dengan yang dicetuskan pertama kali.

Itulah mengapa, ditemukan beberapa pihak yang setuju dan menjunjung tinggi Woke atau Woke Culture, namun di posisi lain, ada yang mulai lelah mendengar istilah ini. 

Sebelum kalian memilih untuk ikut andil di kebudayaan ini atau tidak, mari kita cari tahu terlebih dahulu tentang Woke Culture, dari awal permulaan hingga perkembangan istilah tersebut di era digital ini. 

Woke Culture, istilah dari mana?

Pada awalnya, istilah woke berasal dari AAVE (African-American Vernacular English) yang diambil dari kata awake. Istilah ini dipergunakan untuk menyadarkan komunitas kulit hitam bahwa mereka harus berjuang untuk masa depan yang lebih baik. 

Itulah mengapa istilah woke menjadi populer pada awalnya, untuk mengemukakan bahwa mereka yang berkulit hitam juga manusia, atau menjadi sebuah pergerakan aktivis mancanegara yang dinamakan BLM atau black lives matters.

Di masa yang sekarang ini, woke menjadi sebuah istilah yang jauh lebih kompleks dan seringkali digunakan bagi mereka yang memiliki kekhawatiran terhadap permasalahan sosial. Contohnya adalah aktivis keadilan ras, isu - isu kultural, dan masih banyak lagi. 

Diterjemahkan dari Oxford Dictionary, woke merupakan sebuah peringatan adanya ketidakadilan di masyarakat, terlebih lagi secara rasial. 

Dari sini dapat dilihat bahwa yang awalnya hanya merupakan sebuah kata, woke menjadi tanda pengenal akan apa yang seseorang perjuangkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline