Diakui atau tidak dukungan warga Sumsel terhadap Calon Gubernur Sumatra Selatan Dodi Reza Alex Noerdin tergantung keberhasilan ayahnya, yakni Alex Noerdin memimpin Sumsel selama dua perdiode.
Jika mereka melihat Alex Noerdin berhasil menjadi Gubernur Sumsel, maka warga akan memilih Dodi sebagai gubernur. Sebaliknya, jika Alex Noerdin dianggap gagal, maka kemungkinan Dodi terpilih sangat tipis.
Survei terbaru yang dirilis Populi Center yang menemukan elektabilitas Dodi hanya diangka 14,8% menujukkan bahwa warga Sumsel menganggap Alex Noerdin gagal memimpin Sumsel.
Selain karena kegagalan Alex Noerdin menjabat sebagai Gubernur Sumsel, ada beberapa alasan mengapa dukungan terhadap Dodi untuk menjadi gubernur sangat rendah.
Kurang Pengalaman
Meski sudah kenyang pengalamannya sebagai pejabat legislative, yakni sejak tahun 2009-2016, Dodi tetap saja masih dianggap anak bawang di level pemerintahan.
Ia belum ada satu tahun menjabat sebagai Bupati Banyuasin. Belum adanya prestasi apapun yang diraih selama menjadi bupati, adalah satu alasan lain mengapa warga Sumsel menganggap Dodi belum layak menjadi gubernur.
Khianati Warga Muba
Masih segar dalam ingatan, janji-janji politik yang disampaikan Dodi selama kampanye dan setelah dilantik menjadi Bupati Musi Banyuasin. Selama kampanye, ia ingin membangun Muba lebih maju dan mensejahterakan rakyatnya.
Setelah dilantik oleh ayahnya, Dodi juga berjanji akan menyelesaikan tugasnya sebagai Bupati Muba. Ia pun menolak menanggapi isu yang menganggap dirinya menjadi Bupati Muba hanya batu loncatan untuk maju di Pilgub Sumsel 2018.
Tapi setelah dirinya secara tegas menyatakan akan ikut kontestasi di Pilgub Sumsel 2018, semua dugaan diatas menjadi terang. Pencalonannya di Muba hanya dijadikan batu loncatan untuk menggantikan ayahnya menjadi Gubernur Sumsel.