Tulisan kali ini berkaitan dengan pembakaran sampah terkendali dan pemanfaatkan sampah menjadi pupuk kompos.
Ide tersebut berawal dari hasil penulis membaca buku berjudul "Memproses Sampah" yang ditulis oleh Ir. Wied Harry Apriadji tentang metode membuat pupuk kompos.
Ada beberapa metode tentunya yang di bahas dalam bukunya.Tapi penulis hanya mengambil salah satu metode,yaitu Kompos Sistem Bogor ,yaitu metode membuat pupuk kompos menggunakan campuran pupuk kandang, tanah bakaran dan abu bakar,sampah basah atau sampah organik.
Tapi yang lebih sering penulis lakukan adalah campuran untuk pembuatan pupuk kompos tersebut minus pupuk kandang.
Khusus pupuk kandang ,kadang-kadang penulis pergunakan juga,bila kebetulan ada tanah yang sudah bercampur dengan kotoran sapi atau kambing.
Bahan campuran untuk pembuatan pupuk kompos yang bisa didapatkan secara gratis adalah tanah bakaran dan abu bakar sisa bakaran serta sampah basah atau sampah organik.
Agar dapat selalu tersedia tanah bakaran dan abu bakar sisa bakaran serta sampah basah atau organik,maka di dapur saya sediakan 2 buah tempat sampah.
Sebuahnya untuk sampah basah atau sampah organik,seperti sisa membersihkan sayuran-sayuran,kulit buah,buah atau sayuran yang sudah rusak atau membusuk,sisa sayuran masak yang tidak habis termakan , nasi basi,kulit telor, sisa minum kopi atau teh dan susu serta bahan lain sejenis.
Sebuahnya lagi untuk sampah non organik,seperti potongan kertas,potongan karton,potongan koran , kantong plastik,kain-kain lapuk serta berbagai macam plastik lainnya.Semuanya ini tentu saja yang tidak bisa dimanfaatkan lagiyang siap dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) .
Tapi walaupun tidak ada lagi yang bisa dimanfaatkan sampah non organik atau sampah kering tersebut, tidak langsung penulis buang ,tetap dipilah pilah ,terutama yang bisa dibakar seperti potongan kertas, potongan karton,potongan koran dan sejenisnya ,kecuali plastik sejenisnya atau kantong plastik .Plastik dan sejenisnya serta kantong plastik dibuang langsung ke TPS.
Sampah non organik yang bisa dibakar tadi ditambah lagi dengan ranting-ranting kayu kecil dari pohon-pohon pekarangan dikumpulkan menjadi satu dan diletakkan di atas tanah,kemudian dibakar .