"Bila ada yang kasih uang terima saja uangnya ,tapi jangan dipilih "
Jargon diatas sering di dengung-dengungkan oleh para politikus yang tidak berpengalaman dan kurang informasi atau wawasan.
Karena kalau seseorang sudah menerima uang ,maka berarti dia sudah masuk dalam perangkap.Jadi jargon tersebut di atas hanya merupakan pepesan kosong.
Lho,kenapa?Tentu pertanyaan seperti ini muncul dari kita ,yang lagi- lagi belum berpengalaman dalam dunia perpolitikan ,kurang wawasan dan informasi.
Maka untuk lebih memahami arti kalimat "masuk dalam perangkap" Saya akan menceritakan yang dialami oleh Calon Anggota legislatif (DPRD 2 Kabupaten)pada 2 periode terakhir Pemilu Legislatif,kita sebut saja namanya Diah.
Diah ini memiliki keluarga .Ada sepupu,ada keponakan dan ada pula keluarga dekat.Seluruh keluarganya ini
ada pada TPS yang sama,katakan TPS 10.
Namanya pada keluarga tentu Diah berusaha untuk mengunjungi kerabatnya dan menginformasikan bahwa dia akan ikut mencaleg.Yang biasanya tidak lupa menyampaikan pesan,"pilih saya, ya ,nanti dengan nomor urut..."
Setelah berkunjung dan menginformasikan bahwa dia akan mengikuti Pemilu legislatif,Diah tentu optimis akan mendulang suara di TPS 10,setidak ada kisaran 20 suaralah di situ.
Yah,yang namanya keluarga tentu saja selalu berprasangka baik,tidak mungkinlah mereka akan mengecewakan kerabatnya sendiri.