Mudik memang memiliki magnet yang kuat, karena di sana kita dapat bertemu dengan orang tua dan keluarga besar serta teman-teman untuk menumpahkan rasa kangen.Juga kangen untuk berbagai hal. Rasa kangen itulah yang saya rasakan yang sangat kuat.
Sebagai mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi yang ada di Bogor,setidaknya dalam setahun sekali bisa mudik ,yaitu saat liburan di hari lebaran,terutama lebaran Hari Raya Idulfitri .
Bila mudik yang saya pergunakan ada rute yaitu melalui jalur darat udara dan jalur darat laut.
Dalam tulisan ini saya akan mengisahkan perjalanan mudik melalui jalur darat laut sekitar tahun delapan puluhan .
Bila saya mudik dari Bogor tempat saya menuntut ilmu, dari tempat kost saya terlebih dahulu naik angkot(warga Jawa Barat menyebut untuk taksi kota ) menuju terminal bus Baranangsiang Bogor .
Di terminal itu saya membeli tiket jurusan surabaya .Waktu itu ada bus Damri, juga banyak Bus yang dikelola pihak swasta disamping melayani rute Surabaya ,juga melayani rute kota-kota lainnya.
Beli tiket waktu itu tidak seperti sekarang ,saya langsung beli di terminal bus .Pokoknya bila ada bus jurusan Surabaya yang akan berangkat, saya langsung membeli tiketnya.Tapi syukurlah jarang kehabisan tiket,walaupun pun pada bulan puasa ramadan yang tentunya akan banyak pemudik yang akan mudik,karena ingin berlebaran di kampung halaman.
Di terminal tidak langsung berangkat dan naik bus walaupun ditangan sudah ada tiket.Saya harus menunggu beberapa saat.Agar tidak bosan ,walaupun capek,tentu buku yang jadi sasaran saya untuk membunuh waktu. Pikiran dan pandangan yang terkonsentrasi ke capek,atau melihat lalu lalang orang-orang bawa tas berbagai ukuran ,warna dan bentuk ,ada yang menampakkan wajah sedih,ceria,sangar,memelas .
Dengan membaca buku---tidak seperti sekarang di tangan selalu handphone atau gadget ditangan ---pikiran dapat fokus pada cerita atau kisah yang ada di dalamnya.
Orang-orang yang lalu lalang dari berbagai penjuru daerah di sekitar Bogor .Mungkin ada yang sebagai mahasiswa,dosen,pengusaha,guru,pedagang, atau pensiunan pegawai dan lain sebagainya.
Dan akhirnya setelah semua penumpang pada sudah masuk,bus pun berangkat menuju kota Surabaya. Tiba di terminal surabaya.Lupa saya nama terminalnya.Dengan menumpang taksi kota, Saya pun langsung menuju ke pelabuhan kapal laut Tanjung Perak dan beli tiket.