Lihat ke Halaman Asli

Alamsyah Marwan Hamdi

Alamsyah ,SE bekerja sebagai Freelencer

Membunuh dengan Buku Perjalanan Mudik yang Melelahkan dan Membosankan

Diperbarui: 26 April 2023   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Mudik memang  memiliki magnet yang kuat, karena di sana kita dapat bertemu  dengan orang tua dan keluarga besar serta teman-teman untuk menumpahkan rasa kangen.Juga kangen untuk berbagai hal. Rasa kangen itulah yang saya rasakan yang sangat kuat.

Sebagai mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi yang ada di Bogor,setidaknya dalam setahun sekali bisa mudik ,yaitu saat liburan di hari lebaran,terutama lebaran Hari Raya  Idulfitri .

Bila mudik  yang saya pergunakan ada rute yaitu melalui  jalur darat udara  dan jalur darat laut.

Dalam tulisan  ini saya akan mengisahkan perjalanan mudik melalui jalur darat laut sekitar tahun delapan puluhan .

Bila saya mudik dari Bogor tempat saya menuntut ilmu,  dari tempat kost saya terlebih dahulu naik angkot(warga Jawa Barat menyebut untuk taksi kota ) menuju terminal bus  Baranangsiang Bogor .

Di terminal itu saya membeli tiket jurusan surabaya .Waktu itu ada bus Damri, juga   banyak  Bus yang dikelola pihak swasta  disamping melayani rute Surabaya ,juga melayani  rute  kota-kota lainnya.

Beli tiket waktu itu tidak seperti sekarang ,saya langsung beli di terminal bus .Pokoknya bila ada bus jurusan Surabaya yang akan  berangkat, saya langsung membeli tiketnya.Tapi syukurlah jarang kehabisan tiket,walaupun pun pada bulan puasa ramadan yang tentunya akan banyak pemudik  yang akan mudik,karena ingin  berlebaran di kampung halaman.

Di terminal tidak langsung berangkat dan naik bus walaupun ditangan sudah ada tiket.Saya harus menunggu beberapa saat.Agar tidak bosan ,walaupun capek,tentu buku yang jadi sasaran saya untuk membunuh waktu. Pikiran  dan pandangan yang terkonsentrasi ke capek,atau melihat lalu lalang orang-orang bawa  tas berbagai ukuran ,warna dan bentuk ,ada yang  menampakkan wajah  sedih,ceria,sangar,memelas .

Dengan membaca buku---tidak seperti sekarang di tangan selalu handphone atau gadget  ditangan ---pikiran dapat fokus pada cerita atau kisah yang ada di dalamnya. 

Orang-orang yang lalu lalang dari berbagai penjuru daerah di sekitar Bogor .Mungkin ada yang sebagai  mahasiswa,dosen,pengusaha,guru,pedagang, atau pensiunan pegawai dan lain sebagainya.

Dan akhirnya setelah semua penumpang  pada sudah masuk,bus pun berangkat menuju kota Surabaya. Tiba di terminal surabaya.Lupa saya nama terminalnya.Dengan menumpang taksi kota,  Saya pun langsung menuju ke pelabuhan kapal laut Tanjung Perak dan beli tiket.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline