Foto:Dokpri
Memiliki baju lebaran bukan suatu yang di wajibkan,tapi sebaliknya,tidak memiliki juga bukan suatu dosa .
Kedua-duanya tentu sama -sama bisa kita lakoni.
Kalau keuangan memungkinkan tidaklah salah bila kita dapat mengadakan baju baru,terutama bagi yang memiliki anak isteri.Kita bisa membuat baju baru yang seragam.Seragam disini dimaksudkan,baik motif ,warna atau jenis kainnya dan tentu pula harganya.
Itu harapannya agar tercipta kebersamaan.Bila anak dua atau tiga ,diantara mereka masing-masing tidak akan saling keberatan atau protes.
Atau ketiganya tidak keberatan pada kedua orang tua mereka ,karena yang dipakai kedua orang tua mereka lebih bagus dan lebih menarik dari yang mereka miliki.
Lain halnya jika mereka memiliki inisiatif.Bila masing-masing mereka ingin memilih sendiri baju lebaran,berikan saja kebebasan kepada mereka.Tentu saja diusahakan agar harganya sama masing-masing diantara mereka ,kalaupun harus beda ,perbedaannya tidak mencolok, hanya beda tipis lah.
Bagaimana jika memiliki dana yang terbatas?Dihitung kembali,apakah memungkinkan untuk anak-anak dapat membeli baju baru,bila ya ,belikan saja untuk mereka.
Untuk orang tua tentu banyak alternatif.Bisa membuka-buka tumpukan baju yang ada di lemari.Pilih dan pilah,tentu dari sekian baju tersebut akan didapatkan baju yang terbaik.Masih bagus dan indah dipandang mata.
Sebagai orang tua tentu kita akan sama -sama maklum dan selalu komit untuk mendahului kepentingan anak-anak diatas kepentingan kita, terutama salah satunya dalam hal baju baru.
Tapi bagaimana kalau keuangan kita tidak memungkinkan?