Berbagi Takjil di Jalan-Jalan atau Berbagai Tempat Berkah bagi Semua Orang

Sudah menjadi  kegiatan rutin ,apakah itu Perusahaan, komunitas,ormas,orpol,Kantor pemerintah,lembaga pendidikan,atau masing-masing individu berbagi takjil di jalan-jalan atau di berbagai tempat pada moment bulan puasa ramadhan.

Semua kita tahu bahwa berbagi itu suatu yang mendatangkan kebaikan dan keberkahan,bagi yang membagi, juga bagi yang menerima.

Tapi ada yang lebih dari itu,yaitu didalamnya ada  kebaikan , keberkahan dan rahmat bagi semua orang.

Ketika menyerahkan takjil kepada yang ada di kenderaan,mobil atau sedang berjalan kaki,pernahkah yang menyerahkan terlebih dahulu menanyakan apa agamamu,apa sukumu atau apa bangsamu,apa status pekerjaan;kerja di mana. Tentu tidak pernah. 

Jadi siapapun yang kebetulan lewat akan diserahkan takjil oleh mereka yang telah ditugaskan untuk menyerahkan takjil tersebut. Kalau yang lewat itu tentu saja langsung menerima takjil yang diberikan,karena mereka akan berprasangka baik bahwa mereka yang memberikan itu pasti ingin berbuat  baik,semacam kegiatan sosial lah.

Masa mereka menolaknya ,bukankah itu suatu rezeki. Disamping itu kalau di jalan sulit bagi yang diberi takjil untuk menjelaskan latar belakang dirinya,apakah berpuasa atau tidak. Atau apakah sebagai pegawai yang bergaji tinggi atau bergaji rendah.Karena bisa-bisa membuat jalan macet.

Disamping itu yang memberi takjil cenderung tidak perlu tahu juga latar belakang yang menerimanya dengan tujuan agar tidak ribet tentunya.

Memang tujuan awalnya  adalah untuk orang-orang  berbuka berbuka di jalan ,kalau-kalau tidak sempat berbuka di rumah karena terlambat datang ke rumah,misalnya  disebabkan jalan macet.

Tapi tidak semua orang tahu itu.  Karena ketidaktahuan itulah sehingga takjil menjadi berkah dan rahmat  bagi semua orang dari berbagai suku,agama dan bangsa,serta dari berbagai status pekerjaan.

Berbagi takjil di jalan-jalan dan di berbagai tempat menjadi berkah, rahmat  untuk semua orang.