Bila pulang kampung ke Muara Teweh Kalimantan Tengah saya selalu harus melewati Banjarmasin atau Banjarbaru.
Bila menumpang kapal laut ,tentu saja saya harus singgah di Banjarmasin,sedangkan bila melalui Pesawat Udara saya melewati Banjarbaru.
Waktu itu adalah ketika saya masih kuliah di Universitas Ibm Khaldun Bogor.
Melewati Banjarmasin tidak berarti ,begitu sampai lalu beberapa saat langsung berangkat.Tidak .Karena Kapal lautnya pun hanya sampai di Banjarmasin.Saya naik kapal laut hanya sampai Banjarmasin .
Kebetulan saya memiliki saudara yang masih kuliah di Banjarbaru, maka saya pun bertahan atau menginap dahulu untuk beberapa hari di sana. Sebelum melanjutkan perjalanan ke kampung saya ,Muara Teweh Kalimantan Tengah.
Biasanya kalau mau berangkat ke Muara Teweh harus terlebih dahulu melihat jadwal keberangkatan kapal sungai dan sekaligus beli tiketnya sesuai jadwal keb erangkan kapal yang kita inginkan .
Dari Banjarbaru ke Banjarmasin tidak terlalu jauh perjalanannya,yang ditempuh dengan menumpang taksi kota sejenis mobil L 300 sekitar 1 jam sudah sampai,tapi tentu saja bila jalan tidak macet.
Ketika itu saya berada di Banjarmasin membeli tiket dan jalan-jalan beberapa saat untuk membeli beberapa keperluan nantinya di kapal dalam perjalanan dari Banjarmasin ke Muara Teweh di Kapal sungai Banjarmasin.
Karena waktunya sudah mendekati ashar ,saya pun memutuskan untuk sholat ashar di Masjid yang berada di tengah-tengah kota dan pasar.Kalau tidak salah nama Masjid itu adalah Masjid Nur.
Setelah sholat nampak kulihat Pengurus Masjid sibuk mempersiapkan makanan dan minuman untuk jamaah dan warga masyarakat untuk berbuka puasa,maka saya pun memutuskan untuk bertahan di situ untuk nantinya bisa bersama-sama jamaah dan warga masyarakat lain nya berbuka puasa.
Bermacam-macam makanan dan minuman yang disediakan di Masjid tersebut.Pokoknya memuaskanlah.