Sekitar hari ke-10 bulan puasa ramadhan tetangga meninggal dunia. Tetangga yang meninggal dunia adalah seorang yang sudah lama sebagai diabetesi (nama lain untuk seseorang yang mengidap penyakit diabetes) .
Awalnya yang bersangkutan kepada isterinya, mengeluhkan merasa kurang enak badan dan ingin istirahat di rumah sakit. Kemudian dia pun dibawa ke rumah sakit . Sebelum ditempatkan pada kamar inap rumah sakit dicek dulu kesehatannya,termasuk kadar gula darahnya.
Ternyata kadar gula darahnya sangat tinggi yaitu sekitar 540 .Tetangga saya itu bukannya ditempatkan di ruang rawat inap,tapi di ICU oleh petugas rumah sakit.
Lho?!Biasanya gula darah setinggi itu tidak ada keluhan, tidak separah seperti keadaannya sekarang ini, hingga harus ke ruang ICU, kata istrinya .
Mungkin sebelum di cek gula darahnya diatas 540 mg/dl ,tapi karena berjalannya waktu tentu gula darah akan turun dengan sendirinya.
Tapi sebenarnya pada posisi 540 mg/dl itu sudah sangat tinggi.Gula darah itu yang bisa ditolerir adalah antara 70- 125 mg/dl.
Setelah diadakannya perawatan,kemudian di cek kembali darahnya menjadi 90 mg/dl. Tapi sayang dalam waktu tidak lama tetangga saya tersebut meninggal meninggal dunia.Alfatihah buat beliau.
Penyebab naiknya kadar gula tetangga tersebut, kata isterinya, karena kelelahan ,setelah melakukan perjalanan dinas yang dilakukan melalui jalan darat yang membutuhkan waktu sekitar 2 hari.
Ternyata sebagai diabetesi tidak bisa lelah dan kurang tidur.Karena tidak hanya gula darah saja yang naik,tapi juga tekanan darah akan naik.
Disamping itu tetap mengendalikan makanan,apakah terhadap garam,lemak dan karbohidrat(gula). Walaupun gula darah bisa terkendali dan kita akan sehat dengan berpuasa.Tapi itu 'kan apabila pola makan dan pola hidup sesuai kebiasaan yang biasanya dilakukan.
Sebaliknya bila berbuka puasa dengan sistem balas dendam,semua jenis makanan dengan porsi yang berlebihan di embat.