Ketika tarawih pertama bulan ramadan,Ketua langgar di komplek perumahan kami menyampaikan pengumuman setelah sholat tarawih berakhir.
"Untuk bulan ramadan kali ini kita tidak menerima sumbangan kue-kue,buah-buahan ,kurma ,minuman dan makanan berupa nasi atau nasi kotak. Karena kasihan yang menyediakan ,yang datang hanya beberapa orang,hanya sedikit.Sumbangan makanan dan minuman dari para penyumbang sering berlebihan."Kata Ketua langgar di komplek perumahan kami.
Saya agak sedih juga,kenapa harus seperti itu. Hanya sedikit yang datang,padahal sumbangan makanan dan minuman yang tersedia banyak.Kalau saya tahu tentu saya akan datang setiap hari untuk berbuka puasa ,disamping bisa bersilaturahmi mendapatkan rejeki dan berkah,juga akan membuat panjang umur .
Padahal ketika muda dan mahasiswa pekerjaan seperti itu sering saya lakukan di Masjid kampus.Hampir tidak pernah alpa untuk berbuka puasa bersama -sama masyarakat kampus dan umum.
Tadinya untuk tidak ikut serta berbuka puasa bersama,saya bermaksud untuk memberikan kesempatan kepada anggota masyarakat yang memang kurang beruntung untuk bisa berbuka bersama di langgar, tapi ternyata perkiraan saya meleset. Respon anggota masyarakat agak kurang.
Tapi itu tinggal penyesalan, karena saya kurang informasi sebelum-sebelum mengenai jumlah orang-orang yang berbuka bersama di langgar.
Memang penyesalan akan selalu datang dikemudian.Semoga saja surau atau langgar, serta masjid yang melaksanakan buka bersama tidak mengalami seperti yang dialami oleh langgar di komplek kami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H