Lihat ke Halaman Asli

Alamsyah Marwan Hamdi

Alamsyah ,SE bekerja sebagai Freelencer

Gusdur Pelawak Favoritku

Diperbarui: 6 Desember 2021   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Sebagian orang ada merasa lucu bila Seorang Gusdur begitu orang menyebutnya untuk KH.Abdurrahman Wahid,bila ada yang memfavoritkan Gusdur sebagai pelawak.

Bukankah Gusdur hanyalah seorang tokoh agama,tokoh masyarakat ,guru bangsa serta yang memiliki wawasan keagamaan dan kebangsaan yang mumpuni.

Benar,  berbagai macam gelar yang telah disematkan pada  diri Gusdur. Pokoknya lengkaplah gelar yang telah disandangnya. 

Tapi bukan Sebagai pelawak. Apalagi bila ada yang menjadikan Gusdur sebagai pelawak Favorit.

Argumentasi saya menjadikan Gusdur pelawak favorit adalah karena sudah sejak lama kata-kata atau cerita -cerita Gusdur sering membuat orang tertawa , tidak dalam skala nasional saja  bahkan Internasional .Beberapa Presiden tingkat dunia bisa dibuatnya ketawa.Begitu juga dengan tokoh tokoh agama mancanegara.

Lawakan Gusdur menurut saya sudah teruji dan tidak keluar dari koridor kebangsaan,keagamaan ,dan sangat pluralistik . Karena sudah terekspose ditingkat nasional atau ke seluruh wilayah nusantara,tapi juga ke mancanegara.

Hal ini karena telah diliput oleh media massa nasional dan media massa asing.Baik sebelum atau setelah Gusdur  menjabat sebagai Presiden(diliput media massa nasional, untuk tidak menyebut juga termasuk media massa Internasional),maupun ketika Gusdur  menjabat sebagai presiden(diliput juga oleh media Internasional).

Lawakan Gusdur tentu  membuat sebagian orang tertawa ,senang dan gembira ,sementara tidak membuat sebagian lainnya tersinggung ,benci dan marah .

Karena ada juga humor atau lawakan dari seorang pelawak  yang dapat membuat orang lain tersinggung ,benci dan tersendir.

Gusdur dapat memberikan lawakan ,guyonan atau kelucuan yang dapat membuat sebagian besar orang menikmatinya dengan senang ,gembira dan merasakan kelucuan. 

Hal ini ,sekali lagi saya ulangi,karena Gusdur memiliki wawasan kebangsaaan dan keagamaan yang tidak kita ragukan lagi atau berpikir yang pluralistik.Bahkan sufistik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline