Sekitar tiga puluh lima tahun yang lalu, Wahid, teman saya diminta oleh Duan agar membawa ayahnya ke toko-toko yang ada di Bogor. Ayah Duan baru datang dari sebuah Desa kecil di Kalimantan .
Toko Gunung Agung Bogor yang paling dulu dimasuki. Di dalam toko mereka asyik melihat bermacam-macam barang, dari mesin tik, tinta, pensil, buku-buku sampai ke tas-tas.
Ketika Wahid asyik melihat mesin tik, ayah Duan asyik menimang-nimang tas. Tapi tidak ada yang menegur. Rupanya tempat penitipan tas ditinggal petugasnya untuk beberapa saat.
"Itu nggak dijual, Pak!"Seru Wahid pada ayahnya Duan setelah melihat ayahnya Duan menimang-nimang tas. Untung saja Wahid melihatnya. Kalau tidak, bisa-bisa dikatakan orang pencuri. Masalahnya tas yang ditimang-timang bukan tas yang dijual ,tapi tas titipan milik pengunjung karena memang tas berada di tempat penitipan tas.
Maklum bapaknya Duan baru datang dari sebuah kota kecil ,sehingga semua barang yang ada di toko dianggapnya dijual.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI