Lihat ke Halaman Asli

Alamsyah KalamRahmatullah

Mahasiswa Teknik Industri Universitas Airlangga

Kurangnya Pemahaman Masyarakat Indonesia terhadap Suatu Masalah yang Viral

Diperbarui: 9 Juli 2022   13:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber https://asset.kompas.com/

Aare atau Aar adalah sungai yang terletak di Swiss. Sungai Aare memiliki panjang sebesar 295 km. Sungai ini mengalir dari Kanton Bern, mengalir melewati Brienzersee dan Thunersee, lalu bertemu dengan sungai Rhein di dekat kota Waldshut, Jerman.

Pada 2017, UNESCO menetapkan bahwa berenang di Sungai Aare masuk dalam daftar tradisi, dan karenanya merupakan bagian dari warisan budaya tak benda Swiss. Di sungai ini, banyak masyarakat melakukan aktivitas berenang dan arung jeram. Bahkan rekor dunia tercipta pada 2012 untuk kegiatan arung jeram, ketika total 1.244 orang secara bersamaan mengarungi sungai tersebut dengan perahu karet, dari Kiesen ke Eichho.

Emmeril Khan Mumtadz, Putra Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dikabarkan hanyut di Sungai Aare, Bern Swiss, pada Kamis, 26 Mei 2022. Duka yang sangat dalam dialami oleh keluarga dekat Emmeril Khan sampai masyarakat Indonesia yang mengetahui bahwa putra sulung dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tenggelam di sungai Aare, Bern Swiss.

Banyak yang mengucapkan bela sungkawa melalui media sosial seperti Instagram dan Twitter yang langsung viral tentang tenggelamnya Emmeril. Setelah berhari-hari hilang tanpa jejak masyarakat Indonesia terus mendoakan yang terbaik untuk Emmeril dan juga usaha yang berlanjut mencari Emmeril.

Namun, hal unik terjadi ketika masyarakat mengetahui bahwa Emmeril Khan tenggelam, ada yang mendoakan ada pula yang menghujat sungai Aare dengan memberikan rating buruk sampai memberikan komentar buruk dan juga ada yang melapak ada yang mengunggah gambar barang dagangan seperti stroberi, ikan mentah, hidangan pencuci mulut (dessert), hingga sepeda motor seken di Google Maps Sungai Aare dengan memanfaatkan momen banyaknya pengunjung di Google Maps Sungai Aare.

Beberapa komentar yang dilontarkan "Serem euy harusnya ada larangan mandi di sungai," tulis seorang warganet dengan akun Coconut Island yang memberikan bintang 1, "Gak selamanya yang cantik dan indah itu menyenangkan..." komentar Muhammad Wahid Saputra, dan ada juga yang mengaitkan dengan hal mistis dengan komentar "Sungainya cantik dan bersih tapi sayangnya ada penunggunya lalu minta tumbal".

sumber https://cdn-image.hipwee.com/

Tenggelamnya Emmeril dapat juga disebabkan oleh beberapa faktor seperti mungkin kurangnya informasi dan juga larangan yang harusnya ada pada disisi sungai agar pengunjung dapat lebih berwaspada sebelum berenang di sungai Aare.

Tidak ditemukannya setelah berhari-hari ilang dapat disebabkan oleh air yang dingin melansir dari laman Bern.com, suhu air yang ada di Sungai Aare, Swiss mencapai 14,5 derajat celcius pada hari ini, Jumat 27 Mei 2022, sehingga dapat menjadi salah satu penyebab tenggelamnya Emmeril yang dapat menyebabkan keram mendadak serta mungkin yang menyebabkan karena jasad Emmeril tidak cepat ditemukan dan mengambang ke permukaan air karena air dingin dapat membuat jasad seperti dibekukan.

Namun, walaupun netizen Indonesia memberikan rating buruk serta komentar yang tidak relavan ini menunjukkan kepedulian yang besar terhadap Emmeril bahwa persatuan dan kekeluargaan masyarakat Indonesia masih cukup kuat hanya saja caranya yang salah sehingga hanya diperlukan edukasi yang baik bagaimana cara memahami suatu masalah dengan baik, dengan begitu masyarakat Indonesia akan lebih maju tetapi tetap memiliki persatuan yang kuat.

sumber: kapanlagi.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline