Lihat ke Halaman Asli

Alamsyah MuhamadArif

Self remending

Mengelap Keberkahan di Tengah Kesibukan

Diperbarui: 1 Desember 2020   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sibuk adalah hal lumrah yang dialami, Mungkin, oleh setiap orang, bahkan kesibukan terhadap perkerjaan bisa melupakan hal lain yang tidak kalah pentingnya dari perkejaan tersebut, Contoh saja, Rudy yang bekerja siang malem, pulang telat untuk nyelesaikan project yang telah di bangun.

Di Sebagian kota besar, tak jarang kita liat kemacetan yang lebih parah terjadi di malam hari, Lah kok bisa terjeadi, Bukannya malam hari digunakan buat keluarga?, yaaaa, begitulah kehidupan di tengah kota metropolitan, pekerjaan yang mengharuskan lembur tiap malam, dan harus goal pada waktunya. 

"Kesibukan biarlah kesibukan, Perkerjaan biarlah pekerjaan. Kita tidak boleh melupakan orang disekitar kita."

Ditengah laju mobil yang cepat, kita pasti sering melihat orang yang menggotong karung putih lusuh,di dalamnya terdapat Bekas botol minuman ataupun plastic bekas, untuk dikumpulkan kepengepul.Atau mungkin pada saat kita ingin memarkirkan kendaraan kita di depan supermarket, muncul orang yang memegang peluit sambal berkata “ Terus , terus, kanan dikit ,……. Ooop !”.

Jikalau kita memberikan mereka seuntai uang kertas yang lusuh, Maka mungkin itu cukup untuk mengelap keringat mereka di siang hari,dan memberikan mereka sedikit kekuatan untuk tetap meneruskan hidup mereka, Mungkin kertas ribuan lusuh bagi kita bukan lah terlalu penting, tetapi bagi mereka menjadi pensokong kedupan mereka.

Maka carilah keberkahan di tengah kesibukankanmu dengan membantu sesama, berbuat baik kepada orang lain, ada perkataan yang terngiang di kuping penulis “ Jikalau engkau menhela kegiatanmu untuk membantu sesama, Niscaya kegiatanmu akan dibantu pulang oleh keajaiban dari tuhan”.

ada seorang anak SMP, pada saat itu dia sedang berkumpul bersama temannya, akan tetapi, pada saat temannya asyik mengobrol, diapun melihat seorang kakek buta memakai tongkat sedang berjalan lurus di trotoar, seksama dia melihat tidak ada masalah karena trotoarnya lurus rata, tapi setelah melihat lagi ternyata kakek itu berjalan ke arah selokan disamping jalan untuk perjalan kaki, dengan gesitnya pemuda SMP tersebut membantu sang kakek buta untuk menempuh jalan yang benar.

Selepas dari kumpul bersama temannya, pemuda SMP tadi, bersiap untuk pulang dengan menggunakan kendaraan umum, setalah menunggu,tidak ada satupun kendaraan umum lewat, beberapa saat kemudian muncul motor berhenti di depannya, dan memberikan tumpangan kepada pemuda SMP tadi, lalu dia bergumam dalam hatinya “ Ya Allah, begitu cepat balesan yang engkau berikan, seandainya aku leih banyak membantu, tentu lebih banyak keajaiban menungguku “,Lalu pemuda tersebut pulang dengan diboncengi orang yang tidak dia kenal sebelumnya.

“Balasan kebaikan mungkin saja engkau terima secara cash, tapi jikalau engkau belum merasakannya janganla bersedih, pasti keajaiban itu akan datang. “

Luangkanlah sebgaian waktu untuk berbuaat baik kepada sesama, sedikit ? tidak apa apa, dari pada tidak …., yang jadi masalah kalau tidak ada waktu untuk berbuat baik, itu adalah masalah besar, karena kalau kita tidak berbuat baik kepda orang lain, bagaimana tuhan akan berbuat baik kepada kita?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline