Lihat ke Halaman Asli

Bela Negara adalah Kekuatan dan Solusi Terbaik Bangsa

Diperbarui: 9 Mei 2017   19:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bela Negara adalah kekuatan. Kekuatan yang memberikan daya, tenaga dan energi bagi seluruh bangsa Indonesia. Kekuatan itu akan terus tumbuh dan berkembang bilamana dipupuk dengan semangat kebangsaan, kecintaan, persatuan dan tidak membeda-bedakan suku bangsa, perbedaan pandangan politik dan termasuk perbedaan agama dan kedaerahan.

Negara dan bangsa ini dibangun dengan berbagai macam keragaman dan Bhineka Tunggal Ika. Kekuatan itulah yang mengokohkan kebangsaan Indonesia hingga kini.

Oleh karena itulah, janganlah karena berbeda pandangan dalam politik kemudian kita berbeda dan memberontak sehingga berimbas pada terkikisnya pengokohan bangsa.

Bela negara telah kokoh dari berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nilai-nilai luhur tersebut haruslah terus tertanam dalam jiwa dan diri individu dan masyarakat Indonesia. Bagaimanakah perebutan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia senantiasa melibatkan seluruh elemen bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Ingatan itu masih membekas bilamana kita belajar sejarah perjuangan Indonesia.

Jadi, janganlah nodai bangsa ini karena perbedaan yang mencolok, namun persatuan itu haruslah tetap tertanam. Bela negara adalah solusi terbaik dan akan mengokohkan kekuatan itu. Tidak peduli Anda dari partai mana, kelompok organisasi manapun, dan suku bangsa mana, yang penting adalah darah Anda adalah darah anak bangsa.

Karena itulah, nilai-nilai cinta tanah air, sadar akan berbangsa dan bernegara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, dan milikilah kemampuan dalam bela negara itulah hal yang penting juga.

Nah, seberapa ampuhkah bela negara di Indonesia bilamana  kita melihat berbagai kasus yang baru-baru ini terjadi di Indonesia?

Seperti misalnya Kasus Sidang Basuki T. Purnama alias Ahok yang mana Majelis Hakim menvonis Ahok dua tahun penjara dan langsung ditahan  dan Menkopolhukam yang berniat membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan demo penolakan massa pendukung Ahok atas ditahankan Ahok di Cipinang.

Lalu apakah solusinya?

Bila kita melihat negara ini adalah negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Jelas sekali dalam ideologi kita tersebut harus bisa diaktualisasikan dalam konteks kenegaraan dan kebangsaan.

Karena itulah, saya melihat seharusnya perbedaan jangan menjadi akar dan jurang kekisruhan dalam suatu negara. Apapun keputusan hakim di pengadilan, dan saya mengutip perkataan Presiden Jokowi haruslah bisa menerima keputusan hakim yang bertetapan tersebut. Sebab Indonesia adalah negara hukum dan setiap warga negara haruslah patut dengan hukum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline