Lihat ke Halaman Asli

Kami Semua Bahagia, Ambon Damai Selalu (Sikapi Tayangan TV One dan Metro TV)

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Kami semua bahagia bahwasanya di Kota Ambon, Maluku telah terjadi kedamaian dan keamanan dengan teratur. Masyarakat telah kembali beraktivitas sebagaimana mestinya dengan baik, seperti aktivitas yang biasa terjadi setiap hari. Ambon adalah merupakan kota yang mempunyai sejarah panjang dalam perjuangan NKRI. Di Ambon terdapat pahlawan yang sangat tangguh dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-hak rakyatnya dari kungkungan dan penjajahan Belanda. Salah satunya adalah Pangeran Pattimura.

Pagi tadi, Selasa (12/9), sekitar pukul 07.00 WIB, saya melihat wawancara di TV One dan Metro TV. Nah dalam wawancara tersebut ada sesuatu yang berbeda dalam penayangan gambar dan penyikapan pernyataan narasumber tentang Ambon yang damai.

Tayangan TV One

Dalam wawancara TV One, saya mendengarkan pernyataan Gubernur Maluku Karel Albert, yang menyatakan bahwa kondisi Ambon saat ini telah berangsung-angsur pulih dan saat ini masyarakat telah melakukan aktivitas yang baik, sebagaimana seperti kegiatan sehari-hari. Selain itu border ataupun pembatas ataupun sekat-sekat di wilayah tertentu sudah dihilangkan.

Kedua, adalah pernyataan dari Mayjen (Purn) TNI TB Hasanuddin, yang juga Anggota Komisi I DPR yang menyatakan, bahwasanya tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, baik dari tingkat kecamatan, kelurahan maupun RT/RW harus proaktiv guna menciptakan kedamaian dan kerukunan dan meningkatkan kebersamaan diantara masyarakat Ambon. Ia menyarankan semua eleman masyarakat baik agar berperan aktif meningkatkan kerukunan dan kedamaian.

Sedangkan untuk gambar videonya, TV One menayangkan situasi yang aman, kondisi kekinian di Kota Ambon yang berangsur-angsur pulih, dan terlihat dengan sangat jelas aktivitas masyarakat yang sudah mengeliat. Dan terlihat juga personil TNI dan polisi masih melakukan pengamanan.

Nah, inilah informasi dan tayangan televisi yang saya nilai memberikan kesejukan dan informasi yang positif bagi Ambon. Menberikan informasi yang menyeluruh dan memberikan ketenangan agar selalu damai di Ambon.

Tayangan Metro TV

Lalu bagaimana dengan tayangan Metro TV, dengan editorial Media Indonesia berjudul “Ambon Rawan Bergolak Lagi”. Dalam editorialnya diantaranya :

AMBON rusuh lagi. Lima orang tewas, sejumlah kendaraan dibakar massa, dan kaca-kaca gedung hancur berantakan. Perang antarkelompok yang meletus pada Minggu (11/9) itu menyisakan trauma yang menakutkan. Menakutkan, karena warga masih menyimpan luka mendalam tentang konflik panjang di negeri rempah itu pada 1999.

Kabar yang simpang siur itu seperti bensin yang disiramkan ke api.

Kerusuhan segera menjalar. Warga membakar sepeda motor dan menggulingkan mobil-mobil. Suasana Ambon yang tenang tiba-tiba berubah menjadi tegang mencekam. Warga panik, ketakutan, kemudian mengungsi ke tempat-tempat yang dianggap aman.

Setiap konflik di Ambon selalu menjadi mimpi buruk. Ada pengalaman pahit dan kelam yang belum pupus. Konflik yang berlarut-larut sejak Januari 1999 itu merenggut ribuan jiwa dan menghancurkan hampir semua tatanan kemasyarakatan. Konflik baru reda setelah ditandatangani Perjanjian Malino II pada 11 Februari 2002.

Konflik yang berlarut di Ambon semestinya menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk menjaga kohesitas masyarakat.

Nah, dalam pernyataan narasumber di Metro TV, mengatakan, bahwa dalam kerusuhan Ambon ini pemerintah dinilai tidak tanggap, dan selalu saja mengungkit-ungkit kisah pilu masa lalu di Ambon.

Dalam gambar video editorial itu selalu digambarkan kerusuhan, pembakaran, dan terjadinya penyerangan antara dua kelompok. Lalu ada peti mati, dan ada korban yang menangis dengan terisak-isak... Walaupun kita akui itu adalah merupakan fakta di lapangan saat kerusuhan, Minggu (11/9)... namun amat sangat disayangkan media itu selalu saja menayangkan gambar video kerusuhan.

Padahal kita mengetahui, situasi di Ambon saat ini sudah kondusif, dan masyarakat sudah melakukan aktivitas sebagaimana mestinya. Kita berharap agar informasi yang beredar di masyarakat itu harusnya memberikan kesejukan, ketenangan, kedamaian dan informasi yang positif di masyarakat Ambon.

Terus terang janganlah memberikan informasi maupun penayangan gambar yang memanas-manasi, memancing emosi, dan membangkitkan luka-luka lama. Anda pasti tidak setuju dengan penayangan gambar kerusuhan terus, dan memancing emosi. Betulkah?

Kita semau menginginkan Indonesia damai, tentram dan sejahtera.

Ambon adalah Kota Damai... dan akan selalu berdamai selalu.. Kami semua bahagia Ambon Damai Selalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline