Lihat ke Halaman Asli

Alam Semesta

Instructional Designer

Boleh Saya Tanya-tanya?

Diperbarui: 4 Juni 2019   11:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Unsplash.com

Coba pikirkan kapan terakhir kali Anda bertanya? Apa pertanyaan yang Anda ajukan? Saya sendiri pagi ini baru saja menanyakan keadaan mahasiswa saya yang berada di Solo. Bunyi pertanyaan saya sederhana, "Apa kabar Aliyah? Kamu baik-baik saja?" Pertanyaan tersebut saya ajukan dengan menggunakan Wechat. Bagaimana dengan Anda? Saya yakin Anda juga sudah mengajukan pertanyaan hari ini.

Mengajukan pertanyaan merupakan salah keterampilan yang dimiliki manusia. Keterampilan ini berkembang karena didorong oleh rasa ingin tahu. Kita mengajukan pertanyaan dalam percakapan sehari-hari, ketika belajar, dan saat berdiskusi. Jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan yang diajukan memberi kita informasi. Informasi tersebut bisa memuaskan rasa ingin tahu kita dan bisa juga tidak.

Mengajukan pertanyaan juga menjadi salah satu aktivitas penting dalam penelitian. Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian bertujuan mendapatkan informasi yang dapat menjawab rumusan masalah penelitian. Kegiatan mengajukan pertanyaan secara terencana untuk tujuan mendapatkan informasi bagi penelitian yang dilakukan inilah yang disebut wawancara (penelitian).

Jenis-jenis Wawancara

Berdasarkan jenis pertanyaan yang diajukan, wawancara dapat dibedakan menjadi wawancara terstruktur, wawancara semi-terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur (bebas). Wawancara terstruktur dipandu dengan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan lebih dahulu sebelum bertemu dengan subjek penelitian (informan). Wawancara bebas dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara spontan kepada informan pada saat peneliti berada di lokasi penelitian. Sedangkan wawancara semi-terstruktur memadukan kedua teknik yang disebutkan sebelumnya.

(1) Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur mengacu pada persiapan sejumlah pertanyaan untuk diajukan kepada informan. Pada umumnya peneliti akan mengikuti urutan pada panduan wawancara untuk mengajukan pertanyaan. Tujuannya supaya peneliti dan informan tetap fokus dan menghindari kegiatan wawancara berubah menjadi diskusi yang tidak sesuai dengan permasalahan penelitian.

Contoh Wawancara Terstruktur

Peneliti: Mengapa Anda memilih berinvestasi pada Asuransi Investasi Masa Depan?

Informan: Saya mendapatkan beberapa penawaran dari agen asuransi yang saya kenal dari teman saya. Saya membaca penawaran tersebut, berdiskusi dengan suami kemudian kami berdua memutuskan memilih asuransi ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline