Lihat ke Halaman Asli

Serunai di Altar Berbatu

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

. semilir waktu bertahta pada setiap warna kala perlahan hujan mulai membasahi tanahku menyeringai di antara altar-altar bebatuan yang merunduk pada teguh cahaya dan ketika senandung itu merepih bisu lamunku memacu hati tuk gilas egoku pada setiap pintaku tanpa dasar pada kata dan aksara yang tak bertuan pun tatkala serunai anak gembala mengalun di pelataran hijau aksara melantun tunai kata dalam pasti lantunkan dawai-dawai rindu di kilau semesta ukirkan nama di setiap tebing-tebing waktu dalam diam kata mengaksara di jejak-jejak lembah dalam bisu aksara menuai kata dalam rindu tak bertepi . lembah bulusaraung 101211 : 13.11




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline