Lihat ke Halaman Asli

Tak Ada Lagi Kata

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

.
tak ada kata lagi
kala jemari itu menunjuk sebuah awan yang berarak
awan dimana selalu dititpkannya sebuah rindu
awan yang diharapnya dapat menyampaikan sesaknya

tak ada lagi kata
ketika sebuah nama diukirnya di luasnya semesta
nama yang selalu menjadi noktah di setiap desahnya
pada setiap detak-detak nadi yang mengalir di darahnya

tak ada lagi kata

kala pagi menyeruak, hembuskan rindu tak berujung
kala terik mentarik, hamparkan rasanya
kala senja berlabuh, biaskan namanya
kala malam menjadi kelam, merintihkan kepala rindunya
.
lembah bulusaraung
111111 : 13.05
1919




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline