Taslim namaku, aku lahir dan berpijak di tanah bernuansa hujau nan perdu, berlangit cerah dan biru. Diriku ini tak lebih dari sekedar seorang anak biasa, tak berkarisma, tak berharta,apalagi gadis yang mau mencinta. Keseharianku tak lebih dari mengembalakan gembala, ditemani angin , cahaya,dan kesepian.....
Rasa cinta yang ku mengerti tak lebih dari kasih kedua orang yang sangat ku cinta. Yakni mak dan bapak. Sedari ku kecil merekalah yang telah merawatku,menemaniku,dan membimbingku.
Dalam umur yang menginjak dewasa ini perlulah kewajiban diriku untuk menaikkan derajat kedua tonggak kasih tercinta. Aku diberangkatkan ke pesantren dengan harapan dapat menjadi seorang yang mulia, menyucikan nama kedua orang tua .aku diantar ke rumah pak yai
.Dengan diiringi tangisan emak kubungkukkan diri ini untuk meminta restu ." Le , nek neng pondok ,seng ngati - ngati yo, emak ambi bapak among biso negeterke sampi kene ae, mugo pangajabmu biso hasil yo" emak berpesan kepadaku. "Nggih mak" jawabku
bapak menatapku dengan menahan kesedihannya
" Le ojo nganti gae gelo bapak karo mak lo ! .Mak karo bapak percoyo ambi awakmu. "Setelah itu bapak dan mak pun pulang
Tak lama datanglah seorang pemuda berkata" monggo kulo ajak ningali asrama". Pemuda itu mengenalkan dirinya " jenengku hamdan aku lurah pondok ndek kene , dadi lek semisale enek opo -opo wadulo mahku yo! . Owh iyo sampean jenenge sopo?"
"Taslim kang" jawabku
setelah sekian lama memutari areal pesantren , ku tak sengaja melihat sosok wanita putih bersih seakan tembus pandang ,berbalut kerudung hitam yang menawan .kupandangi dia seakan aku melihat indahnya mawar putih di pagi hari .tiba- tiba sayup adzan terdengar menandakan waktu sholat yang telah tiba
"Ayo lim wayahe sholat "kang hamdan datang dan menarik tanganku , mengajakku ke masjid
malam itu kupikirkan tentang dirinya . Siapa dia ???? Wanita yang tidak sengaja kulihat membuatku serasa tentram dan sejahtera.......