Lihat ke Halaman Asli

KODIM 1207/BS PAM CAP GOMEH 2015

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1425614679158684579

Pontianak. Anggota Kodim 1207/BS  bersama Polri melaksanakan pengamanan Hari Raya IMLEK 2566 sampai dengan perayaan Cap Go Meh di pontianak mulai kamis (2/2) sampai dengan kamis (5/3), bagi warga etnis Tionghoa yang beragama Kong Hu CU,  di kota Pontinak.

[caption id="attachment_354225" align="aligncenter" width="429" caption="Photo : Anggota Kodim 1207/BS sedang melaksanakan pemantauan dalam rangka pengamanan perayaan Cap Gomeh 2015 di Pontianakpengamanan"][/caption]

100 orang personel dikerahkan oleh pihak Kodim 1207/BS secara langsung untuk  186 pemantauan diwilayah Pontianak dan Kubu Raya. Perayaan berlangsung meriah dan didukung oleh warga masyarakat Pontianak dan sekitarnya yang didiami oleh berbagai etnis lain  diantaranya Melayu, Dayak, Madura, Bugis, Jawa, Sunda dan lainnya dengan antusias sebagai bagian dari hiburan masyarakat .

Hal ini merupakan wujud dari Harmonisasi kebersamaan masyarakat di kota Pontianak khususnya dan Kalbar pada umumnya, tidak ada perbedaan suku, agama dan ras, terlebih pada pemerintahan Gus Dur  bahwa agama Kong Hu Cu diakui secara sah sebagai salah satu agama di Indonesia. Sampai dengan saat ini warga etnis Tionghoa banyak menduduki jabatan strategis baik di legislatih maupun di eksekutif. Ini merupakan wujud kesetaraan dan toleransi antar warga negara di Indonesia. Perayaan Cap Go Meh juga merupakan bentuk jalinan persaudaraan umat beragama di Indonesia untuk memperkuat dan memperkokoh kedaulatan NKRI.

Perayaan Cap Go Meh di Pontianak ini di meriahkan oleh atraksi Tatung dengan keahliannya menggunakan senjata tajam dan atraksi pawai naga untuk ritual bersih - bersih terhadap pengaruh roh jahat  serta menghilangkan aura negatif agar membawa keberuntungan  demikian diyakini masyarakat etnis Tionghoa.

Sebagai mozaik yang indah dengan khasana kearifan lokal  yang berbeda - beda dan harus dapat dikelola dengan baik. Sehingga seni budaya dapat lestari dan menjadi modal untuk menarik minat wisatawan baik nasional maupun internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline