Sebelum menjelaskannya, penting terlebih dahulu memahami posisi Maria dalam Gereja Katolik. Ajaran Gereja tentang kedudukan dan peran Santa Maria dalam iman Gereja terdapat dalam Lumen Gentium Bab VIII, No. 52-69. Gereja berbicara mengenai Santa Maria, Bunda Yesus, Bunda Allah, dan Bunda Gereja serta kedudukan dan peranannya dalam tata keselamatan Kristus bagi dunia. Maria tidak hanya melahirkan raga Yesus tetapi juga menghadirkan sisi keilahianNya. Dengan melahirkan Yesus, Maria berpartisipasi dalam karya keselamatan Allah. Dengan demikian Maria memiliki kedudukan yang istimewa. Keistimewaan tersebut diperoleh dalam hubungannya dengan Yesus. Maria akan kehilangan arti jika dipisakan dari misteri Yesus.
1. Kedudukan dan Peranan Maria
Inti permenungan Gereja tentangnya, sesungguhnya hanya dikaji dari dua titik yakni: pertama, kedudukan dan fungsi Maria dalam tata keselamatan Putranya, Yesus Kristus. Kedua, kedudukan dan fungsi Maria di dalam misteri Gereja.
2. Kedudukan dan Peranan Maria dalam Tata Keselamatan Yesus Kristus
Maria sangat penting dalam gereja karena dia bersatu dan tidak terpisahkan dari Yesus, putranya. Walaupun demikian kedudukan Maria tidak sama dengan kedudukan dan peranan Yesus Kristus. Serta tidak disamakan dengan kedudukan dan peran umat beriman. Hanya Yesus Kristus yang memiliki kedudukan dan fungsi sebagai "Pengantara Tunggal dan Universal" antara Allah dan manusia. Hubungan antara Allah dan manusia, manusia dengan Allah hanya dibangun melalui Yesus Kristus. Peran Bunda Maria bagi seluruh umat manusia tidak dapat menyurutkan kedudukan dan peranan Yesus Kristus sebagai pengantara tunggal antara Allah dan manusia, tetapi justru menyingkapkan dan meneguhkannya (Lumen Gentium 60). Peranan Maria bagi manusia terkandung di dalam jasa Yesus Putranya, melampaui peran malaikat dan umat beriman.
2.1 Kedudukan dan Peranan Santa Maria dalam Gereja
Maria menjadi pola atau teladan unggul-istimewa Gereja dalam persekutuan mesra dengan Kristus, terutama dalam iman, cinta kasih dan harapan. Keunggulan Bunda Maria terletak pada imannya. Dengan kekuatan imannya, Bunda Maria mengajarkan seluruh umat manusia bagaimana seharusnya berziarah menuju Allah. Bunda Maria menghadapi semua peristiwa hidupnya yang penuh misteri dengan iman dan harapan yang kokoh kepada Allah. Pikiran dan hatinya hanya terarah kepada Allah dan dia taat seutuhnya kepada kehendak Allah. Model iman Maria dalam perjalanan menuju Allah inilah yang dibutuhkan oleh semua manusia beriman.
3. Prinsip-Prinsip Fundamental (Dasar) Mariologi
Untuk memahami Maria dan peranannya dalam karya keselamatan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Diantara semua itu ada dua unsur yang paling menonjol
3.1 Unsur Obyektif