Lihat ke Halaman Asli

Alal K

Manusia pengen gemuk

Geram Alam

Diperbarui: 21 Januari 2022   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kelupas kulit ini atasmu wahai penebang
Sayatan dari kampakmu sungguh perih menyakitkan
Kau rusak jantungku
Tanpa tunas pembenahan

Manis air yang mengalir
Masih saja kau abaikan
Kau racuni kejernihan
Tanpa sisa kehidupan
Ia mati...
Ia tak berarti
Nampak berlimpah namun sampah
Bukan lagi sebuah anugerah

Sabar alam tlah tertumpah
Teman alam tak lagi ramah
Tragedi alam menjadi ancaman
Penikmat alam ketakutan

.

.

Bumi ini sudah semakin tua, dengan sifat manusia yang selalu kurang, memiliki dampak yang begitu besar bagi alam semesta, pembangunan terus menerus, penebangan hutan secara liar, pencemaran lingkungan, sudah banyak terjadi dimana-mana. Sampai kapan alam ini akan terus bersabar? Hanya Tuhan yang tau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline