Lihat ke Halaman Asli

Menanti Akhir Balas Dendam Gerardo “Tata” Martino Dalam Perburuan Gelar Juara Copa America

Diperbarui: 2 Juli 2015   12:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelatih Argentina Gerardo Martino (Sumber Gettyimages.com)

Awalnya publik Argentina dibuat waswas dengan penampilan Lionel Messi dan kawan-kawan di ajang Copa America 2015. Datang dengan skuat bertabur bintang Eropa dan menjadi tim unggulan, nyatanya Argentina sempat keteteran di babak penyisihan grup. Meskipun menjadi juara grup B tapi penampilan Argentina belum menunjukkan kelasnya sebagai kandidat juara. Setelah hanya bermain imbang 2-2 dengan Paraguay, lalu unggul 1-0 atas Uruguay. Akhirnya kepastian lolos Argentina dari penyisihan grup baru ditentukan lewat kemenangan 1-0 atas Jamaica.

Dibabak perempatfinal, Argentina belum juga menunjukkan permainan terbaiknya hingga dipaksa bermain imbang 0-0 melawan Kolombia. Carlos Tevez akhirnya muncul sebagai pahlawan dalam babak adu pinalti yang sangat menegangkan. Publik Argentina sempat dibuat khawatir ketika Tevez melangkah menuju titik putih 12 pas. Ingatan mereka belum hilang sepenuhnya saat Tevez menjadi satu-satunya pemain Argentina yang gagal menciptakan gol melalui titik putih ketika Copa America 2011 di Argentina. Saat itu Tevez menjadi pecundang dan biang kegagalan Argentina di ajang tersebut.

Pelatih Argentina Gerardo Martino (Sumber Sambafoot.com)

Sepakbola memang bukan matematika. Tim unggulan belum tentu menjadi juara. Dan tim terbaik belum tentu memenangkan pertandingan. Tapi perlu diingat juga bahwa sepakbola tetap memiliki logika universal. Meskipun bola memang bundar, tapi tim terbaik yang skuatnya bertabur bintang, jika diracik oleh arsitek yang tepat tentunya dengan strategi yang tepat pula bisa menjadi jaminan kemenangan. Meskipun tak bisa dipungkiri juga terkadang terjadi anomali dalam sepakbola.

Dan akhirnya dalam babak semifinal melawan Paraguay, Gerardo “Tata” Martino menunjukkan jati dirinya sebagai arsitek jempolan yang layak membesut tim bertabur bintang Argentina. Melalui sentuhan magisnya, “Tata” Martino mampu mempertontonkan tarian Tango khas Argentina saat Messi dan kawan-kawan menghancurkan Paraguay dengan skor telak 6-1.

Siapakah Gerardo “Tata” Martino?

Pelatih Argentina Gerardo Martino (Sumber Gettyimages.com)

Martino lahir pada 20 November 1962 di Rosario, kota terbesar kedua di Argentina. Dia adalah mantan gelandang dan kapten tim raksasa Argentina Newell’s Old Boys. Karir sepakbola profesionalnya juga berawal ketika ia bergabung dengan Newell's Old Boys. Permainan lugas nan tangkas tanpa kompromi mendukung posisinya yang diplot sebagai gelandang serang atraktif. Selama 16 tahun pengabdiannya di Newell's Old Boys, ia sukses menciptakan 36 gol untuk La Lepra. Selain itu, persembahan dua gelar liga Argentina dan dua gelar Torneo Clausura di musim 1987–88, 1990–91, 1992, 2013 menjadikannya sebagai ikon paling sukses di Newell's Old Boys.

Usai sukses bersama Newell's Old Boys, Martino mulai mencoba peruntungan di Eropa kala bergabung dengan Tenerife di Liga Spanyol. Namun sayangnya, Martino gagal masuk dalam tim inti dan hanya mendapat kesempatan bermain sebanyak 15 kali. Martino pun akhirnya memilih kembali ke Argentina untuk bergabung dengan Lanus. Akhirnya, Martino mengakhiri karir sebagai pemain professionalnya di Newell's Old Boys di tahun 1995.

Pelatih Argentina Gerardo Martino dan Messi (Sumber english-sport.com)
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline