Lihat ke Halaman Asli

Generasi Milenial Dimata Golkar

Diperbarui: 27 April 2018   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua Golkar Solo H. Deden Y. Hidayat, S.E, M.M (dokumentasi pribadi)

Menghadapi pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang,  Partai Golkar menargetkan perolehan 110 kursi DPR dalam Pemilu 2019.

Menurut Ketua Golkar Solo H. Deden Y. Hidayat, S.E, M.M, dalam mencapai target tersebut ada empat hal yang harus dibenahi oleh Golkar saat ini. Yaitu, tampil beda dengan partai lain, mendekati basis masyarakat, lebih terbuka (transparan), dan mengubah pola rekrutment.

"Jadi Golkar harus punya ciri khas. Kedua membuat basis-basis untuk lebih dekat dengan masyarakat. Dengan menghimpun berbagai masyarakat dari berbagai latar belakang juga. Partai itu lebih terbuka. Yang keempat pola rekrutmen. Pola rekrutmen Golkar itu orang tua, orang muda, warga urban dan Milenial," ujar Deden, di acara diskusi Tentang Golkar dengan tema 'Peluang Partai Golkar Menarik Pemilih Milenial', di Caf Halaman, Jl Tamansari, Bandung, Kamis (26/04/2018).

Deden melanjutkan bahwa saat ini Golkar khususnya di Kota Bandung sangat terbantu dengan hadirnya generasi muda, khususnya milenial. Apalagi Golkar Bandung mengusung konsep kekinian dalam menjaring konstituennya.

Acara diskusi Tentang Golkar dengan tema 'Peluang Partai Golkar Menarik Pemilih Milenial', di Caf Halaman, Jl Tamansari, Bandung, Kamis (26/04/2018).(dokumentasi pribadi)

"Apalagi Ketum kami bapak Airlangga Hartarto sangat paham dengan teknologi digital dan milenial. Kelihatan sekali bahwa Beliau sosok yang dekat dengan milenial," katanya.

Selain itu, lanjut Deden, masyarakat juga terbantu dengan adanya program yang dihadirkan oleh Airlangga. Seperti mengurangi pengangguran, program rumah untuk rakyat, dan sembako murah.

Acara diskusi Tentang Golkar dengan tema 'Peluang Partai Golkar Menarik Pemilih Milenial', di Caf Halaman, Jl Tamansari, Bandung, Kamis (26/04/2018).(dokumentasi pribadi)

"Melihat program dari bapak Airlangga itu cocok untuk dampingi Jokowi. Dengan pengalaman, pemahaman dan trade record. Mudah-mudahan Indonesia menjadi negara yang sejahtera," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Poldata Indonesia Fajar Arif Budiman S.IP, M.AP menuturkan bahwa partai Golkar kuat karena pemilik sahamnya berasal dari anak-anak muda yang kuat serta berani. Partai Golkar pun sudah merespon hadirnya 86 juta generasi milenial tersebut.

Direktur Eksekutif Poldata Indonesia Fajar Arif Budiman S.IP, M.AP.(dokumentasi pribadi)

"Yang bisa memahami milenial adalah milenial itu sendiri. Kaum milenial punya perspektif sendiri soal negara. Dan, Airlangga merupakan sosok yang tepat untuk menjangkau keinginan para milenial ini," ungkapnya.

Fajar menambahkan, Golkar juga sudah berani mengisi para kadernya dari unsur pemuda. "Dan, saya percaya Golkar sudah mampu kembali dan menyesuaikan diri dengan generasi milenial," sambungnya.

Dosen dan Peneliti Pusat Studi Reformasi Birokrasi dan Lokal Governance FISIP UNPAD Yogi Suprayogi Sugandi PhD. (dokumentasi pribadi)

Sedangkan, Dosen dan Peneliti Pusat Studi Reformasi Birokrasi dan Lokal Governance FISIP UNPAD Yogi Suprayogi Sugandi PhD menerangkan generasi milenial merupakan investasi sosial untuk partai politik. Bahkan, di beberapa negara, investasi sosial ini sudah ditetapkan dan sukses. Seperti di Jerman. Dan, Golkar harus bisa menjaring sebanyak-banyaknya generasi milenial.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline