Rasulullah SAW. pernah bersabda: "mautul 'alim mautul alam" yang artinya kematian ulama adalah kematian alam. Hadits tersebut menunjukan bahwa ulama adalah sosok yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Ulama sebagai pewaris para Nabi meneruskan visi dan misi Rasulullah SAW dalam berdakwah dan menyampaikan pesan-pesan agama Islam. Selain itu, misi utama Rasulullah SAW. yang harus diperjuangkan para ulama adalah mengajarkan kasih sayang karena Rasulullah sendiri di utus untuk menyempurnakan akhlak.
Lalu bagaimanakah kriteria ulama.?
Prof. Dr. KH.Said Aqil Siraj, M.A. ketua umum PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) dalam wawancaranya oleh detikcom (lihat di youtube: blak-blakan Said Aqil: dakwah ala wali & NKRI Syariah) mengungkapkan kriterian ulama. Di antarnaya adalah ulama itu harus mumpuni ilmu agama seperti ilmu tafsir, ilmu tajwid, ilmu hadits, ilmu bahasa arab, ilmu filsafat dan lainnya beserta cabang-cabang dari setiap ilmu tersebut.
Lalu apa hubungannya antara bahasa arab dengan ulama.?
Al-Qur'an dan hadits yang menjadi sumber utama hukum-hukum islam di turunkan berbahasa arab. Lalu bagaiman seoraang dapat memahami Al-Qur'an dan Hadits apabila ia tidak menguasai bahasa arab.?
Padahal Al-Qur'an dan Hadits mempunyai frasa dan majaz yang sangat tinggi dalam setiap kalimatnya. Untuk dapat memahami Al-Qur'an dan Hadits, seorang di syaratkan menguasai bahasa arab serta cabang-cabangnya yaitu: ilmu lighah, nahwu, sharaf, isytiqaq, 'arudh, qawafi, qurdhus syi'ri, khat, insyak, mukhadarat, badi', bayan, dan ma'ani.
Maka dalam posisinya, bahasa arab merupakan pokok dan kunci utama dalam mempelajari seluruh ilmu agama Islam seperti ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu tasawuf, ilmu filsafat, serta kalam para ulama. Seorang tidak akan bisa memahami ilmu tafsir kecuali menguasai bahasa arab, Seorang tidak akan bisa memahami ilmu hadits kecuali menguasai bahasa arab, Seorang tidak akan bisa memahami kalam ulama kecuali menguasai bahasa arab.
Maka jelaslah tidak dianggap sebagai ulama (orang yang berilmu) jika tidak menguasai bahasa arab, dan tidak bisa dikatakan sebagai pewaris Nabi jika ia bukanlah ulama. Maka hadits Rasulullah SAW. "mautul 'alim mautul alam" bisa dikatakan kematian bahasa arab (tidak adanya penguasa bahasa arab) adalah kematian alam.
Wallahu A'lam bi al-Showab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H