Lihat ke Halaman Asli

Bermain dan Belajar dengan Kreasi Tangram Bagikan

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering


Dunia anak adalah dunia bermain, yaitu dunia yang penuh dengan spontanitas dan menyenangkan. Sesuatu akan dilakukan oleh anak dengan penuh semangat apabila terkait dengan suasana yang menyenangkan. Namun, akan dibenci dan dijauhi oleh anak apabila suasananya tidak menyenangkan.

Selama ini proses pembelajaran khususnya matematika di kelas Sekolah Dasar daerah terpencil kebanyakan masih mengunakan paradigma yang lama dimana guru memberikan pengetahuan kepada anak dan anak menerimanya secara pasif. Guru mengajar dengan metode konvensional yaitu metode ceramah dan mengharapkan anak duduk, diam, dengar, catat dan hafal (3DCH) sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menjadi monoton dan kurang menarik perhatian anak.
Permasalahan ini telah menjadi budaya yang berakar dinegara kita. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran di sekolah dan kurangnya kreatifitas guru dalam mengembangkan fasilitas yang ada. Keadaan ini sangat ironis dengan kedudukan dan peran matematika untuk pengembangan ilmu dan pengetahuan, mengingat matematika adalah induk ilmu pengetahuan dan ternyata matematika hingga saat ini belum menjadi pelajaran yang difavoritkan.
Memperhatikan permasalahan di atas, sudah selayaknya dalam pengajaran matematika dilakukan suatu inovasi khususnya di daerah terpencil guna membuat revolusi dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar secara umum dan mutu pelajaran matematika secara khusus diperlukan perubahan pola pikir positif yang digunakan sebagai landasan pelaksanaan kurikulum, salah satunya dengan menerapkan permainan edukatif sebagai media pembelajaran. Banyak permainan edukatif yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran matematika untuk menumbuhkan semangat dan motivasi dalam belajar matematika, serta menjadi sumber anak-anak untuk memahami matematika menjadi lebih mudah.
Permainan edukatif tidaklah harus mahal atau alat yang canggih tetapi dari bahan-bahan yang sederhana pun bisa dibuat sebuah permainan edukatif yang menarik dan menyenangkan.
Tangram merupakan salah satu permainan edukatif yang bisa dibuat dari bahan-bahan yang sederhana. Permainan ini yaitu suatu permainan puzzle persegi yang dipotong menjadi 7 bagian (2 berbentuk segitiga besar,1 berbentuk persegi, 1 berbentuk jajarangenjang, 1 berbentuk segitiga sedang, dan 2 berbentuk segitiga kecil).
Tangram merupakan permainan puzzle yang dapat disusun menjadi bentuk bangun datar seperti gambar di atas berbentuk persegi. Permainan ini berasal dari negeri panda, dimana permainan ini dulunya dikhususkan untuk wanita dan anak-anak. (www.Tangrams.ca)
Namun, permainan ini sekarang sudah berubah fungsi menjadi permainan edukatif yang sering dimainkan dalam proses pembelajaran, khususnya matematika. Permainan ini cukup sederhana baik dalam pembuatannya maupun cara mainnya yaitu hanya menyusun potongan-potongan puzzle agar menjadi suatu bentuk dan setiap potongan puzzle harus saling bersambung, tetapi tidak boleh saling bertindihan.
Permainan tangram cocok untuk diterapkan di sekolah dasar, khususnya di daerah terpencil yang masih terbatas media pembalajarannya. Guru atau pendidik bisa membuat sendiri permainan ini dari bahan-bahan yang seadanya, yaitu karton, kayu, atau bahan-bahan lainnya yang bisa digunakan.
Salah satu tujuan permainan ini dalam matematika yaitu untuk mengembangkan kreativitas anak dan mengenalkan bentuk bidang datar kepada anak-anak. Selain itu, permainan ini tak hanya untuk pelajaran matematika saja tetapi bisa digunakan untuk kegiatan pembalajaran lainnya, seperti bahasa indonesia dan biologi. Dalam pembelajaran biologi bagi dunia anak-anak, salah satu manfaat permainan ini yaitu bisa dibentuk menjadi bentuk hewan dan masih banyak lagi bentuk-bentuk lain yang bisa kita peroleh dari kombinasi potongan tangram. Kombinasi potongan tangram juga bisa dibentuk menjadi huruf-huruf alphabet sehingga permainan ini pun cocok untuk memperkenalkan bentuk huruf-huruf kepada anak-anak usia dini dalam proses pebelajaran bahasa indonesia.
Sederhana namun menarik. Inilah keunikan dari tangram karena dari bentuk yang sederhana bisa dibuat bentuk-bentuk lain yang sangat menarik.
Pemainan sederhana seperti tangram ini bisa sangat menarik dan menyenangkan bagi anak-anak jika disajikan dalam kemasan yang sesuai dengan dunia mereka, yaitu dunia yang penuh permainan dan spontanitas. Jadi, sudah seharusnya dunia pendidikan anak-anak di negara kita berevolusi menuju arah yang lebih baik yaitu bermain sambil belajar. Mainan pun bukan sekedar jadi mainan, tetapi akan menjadi sumber pengetahuan untuk mereka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline