Pada tanggal 24 Februari 2022 presiden Rusia Vladimir Putin telah mengklaim dua wilayah separatis Ukraina Donetsk dan Luhan. ketegangan ini juga berlanjut ketika pidato presiden Rusia Vladimir Putin yang menyatakan perang kepada Ukraina setelah pidato yang telah disampaikan Putin akan deklarasinya menyatakan perang kepada pasukan militer Rusia meluncurkan serangan melalui udara ke kota-kota besar yang ada di Ukraina Vladimir Putin juga menyerukan kepada seluruh pasukan militer yang ada di Ukraina untuk tidak melawan dan juga negara-negara di dunia untuk tidak ikut campur tangan dengan adanya intervensi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina. Ia mengatakan bahwa "negara manapun yang ikut campur dalam permasalahan Rusia dan Ukraina akan mendapatkan konsekuensi yang belum pernah negara anda alami".
Jika melihat ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina kita bisa kembali mengulang sejarah pada perang dunia ke-2 di mana Ukraina dan juga Rusia dulunya menjadi satu kesatuan kenegaraan yaitu uni Soviet Namun karena kekalahan yang dialami uni Soviet maka pecahlah uni Soviet menjadi 14 bagian negara yang salah satunya adalah Ukraina bagian terbesar dari uni Soviet ialah Rusia.
Perang yang berlangsung hingga saat ini antara Ukraina dan Rusia menjadi perbincangan seluruh masyarakat internasional di mana jika kita tinjau dari kacamata hubungan internasional konflik antara kedua negara ini akan mengganggu kestabilitas dari keamanan Global perdagangan internasional hingga hak asasi manusia di mana peperangan akan mengakibatkan banyaknya korban yang berjatuhan mulai dari warga sipil anak-anak maupun dewasa yang tidak ikut campur tangan dalam peperangan.
Jika kita tinjau dari ekonomi, perang antara Ukraina dan Rusia menjadi fenomena yang akan menggoyangkan perdagangan internasional dimana Rusia adalah salah satu negara pengimpor minyak ke seluruh wilayah Eropa dengan demikian adanya peperangan yang terjadi akan menyulitkan Rusia sendiri untuk mengimpor minyak nya ke negara-negara yang membutuhkan minyak apalagi jika komoditas suatu negara tersebut di dominasi oleh minyak dari Rusia akan sangat mengganggu perekonomian sebuah negara dan juga akibat dari adanya impor minyak dari Rusia yang tidak stabil selama masa peperangan tentunya akan membuat menaikkan harga minyak dengan krusial dolar Amerika tentunya hal ini mengakibatkan dampak dampak krisis moneter atau inflasi terhadap 12 negara yang nilai mata uangnya lebih rendah daripada dolar Rusia.
Contohnya hari ini harga minyak dunia naik sekitar 109$ perbarel bukan hanya permasalahan di minyak jika kita lihat 2 negara ini merupakan negara-negara dengan ekspor kebutuhan pangan yang didominasi oleh jagung dan gandum jika perang terus berlanjut tentunya akan menyulitkan bagi dunia internasional dalam mendapatkan hasil pangan dari kedua negara ini.
Melihat perbuatan Rusia yang semakin menjadi-jadi dengan menginvasi Ukraina banyak negara-negara di dunia dan organisasi-organisasi internasional yang tidak tinggal diam untuk menghentikan aksi intervensi ataupun perang yang digencarkan oleh Rusia itu sendiri salah satunya ialah uni Eropa, uni Eropa yang merupakan salah satu organisasi internasional yang melingkupi kawasan benua Eropa menjatuhkan sanksi ekonomi dan pembatasan akses pasar modal yang ada di Rusia jika sanksi ini diberikan kepada Rusia tentunya Rusia akan menaikkan harga minyak sehingga akan terjadi banyaknya inflasi di negara-negara yang ada di dunia apalagi negara yang sangat bergantung dengan minyak dari Rusia itu sendiri, jika kita tinjau dari segi keamanan Global Rusia adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan militer di atas rata-rata setelah Amerika Serikat.
Tentunya ketegangan yang terjadi perang antar senjata yang diluncurkan oleh Rusia sendiri berdampak pada keamanan dunia dimana ketidakstabilan tidak adanya keseimbangan persenjataan antara Rusia dan Ukraina akan menindas dan dapat menghancurkan Ukraina, setelah deklarasi perang yang sudah dinyatakan oleh Vladimir Putin Rusia hingga saat ini tidak segan-segan untuk meluncurkan nuklirnya hal ini telah dilihat perlihatkan kan pada masa masa masuknya militer Rusia ke tanah Ukraina dimana menggunakan senjata-senjata yang berbau nuklir seperti yang kita ketahui bahwa Rusia menjadi salah satu negara dengan produksi nuklir yang daya ledakannya tidak bisa kita anggap main-main ketegangan ini juga disampaikan oleh Rusia kepada NATO sebagai organisasi internasional yang bergerak di bidang keamanan Global untuk tidak ikut campur tangan dan menurunkan pasukan militernya karena Rusia sudah siap siaga untuk melakukan penyerangan nuklir jika adanya intervensi dari NATO itu sendiri, dan hingga saat ini Rusia berhasil menaklukkan kan dan zona pembangkit listrik yang bertenaga nuklir milik Ukraina.
Bukan hanya itu saja jika kita tinjau dari hak asasi manusia tentunya masyarakat sipil yang non kombatan atau yang tidak mengikuti peperangan sangat memungkinkan untuk menelan korban jiwa dengan angka yang tidak sedikit jika mengaca dari perang dingin atau perang dunia kedua sebelumnya antara Rusia dan negara-negara lainnya mencapai ratusan ribu manusia yang tewas dan juga rusaknya infrastruktur infrastruktur negara yang akan menyusahkan dan menambah penderitaan rakyat rakyat di Ukraina, sekretaris jenderal perserikatan bangsa-bangsa juga mengatakan bahwa dampak Global yang akan terjadi jika perang ini terus berkelanjutan ialah adanya pengungsi dari Ukraina yang berpindah ke negara tetangganya seperti Polandia yang mana hingga saat ini warga warga Ukraina sudah mengungsi ke Polandia tentunya adanya masyarakat pengungsian ini menjadi beban ataupun masyarakat asing yang ada di negara tersebut tentunya pemerintahan di Polandia harus mempersiapkan mulai dari keamanan mereka serta kebutuhan pokok kesehariannya dan akan mengganggu kestabilan negara lain, dan juga operasi militer yang dilakukan oleh Rusia dapat menaikkan seluruh harga pangan di mana yang sudah saya jelaskan di atas terkait komoditas Rusia yang menggerakkan perminyakan tentunya membuat transportasi akan meningkat sehingga harga sumber daya alam yang berupa pangan akan naik dan memungkinkan dapat menyebabkan kelaparan.
Dengan dampak-dampak yang diberikan dari adanya perang yang dilakukan oleh Rusia dan Ukraina ini PBB secara resmi meminta Rusia untuk menghentikan dan menarik seluruh pasukannya atas nama kemanusiaan di mana pada abad ini peperangan tidaklah sangat dibutuhkan malah akan menimbulkan dampak ke seluruh negara di dunia.
Perang yang masih berlangsung hingga saat ini antara Rusia dan Ukraina tentunya memiliki dampak yang sangat berat kepada perekonomian Indonesia di mana Indonesia dan Rusia menjadi salah satu negara yang melakukan kerjasama internasional di bidang minyak adanya tingkat kelangkaan ataupun terganggunya kestabilitasan antara minyak Rusia akan berpengaruh pada harga minyak yang ada di Indonesia Hal ini akan membuat Indonesia juga terimbas sangat berat mulai dari harga minyak yang naik hingga harga pangan yang akan naik tentunya. Indonesia yang memiliki komoditas minyak terbesar di dunia salah satunya akan sangat membawa inflasi pada perekonomian di Indonesia dimana buruh buruh serta para petani sawit akan kesusahan dan masyarakat menengah kebawah akan menjadi korban dari adanya perang antara Rusia dan Ukraina ini hingga saat ini Rusia belum ada kemauan untuk menarik pasukannya dari Ukraina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H