Lihat ke Halaman Asli

Al Fiani Nenden

Pegawai biasa. Mencoba menulis menuangkan apa yang ada dipikiran, membahas hal-hal yang menurutku menarik.

The Daddies Harus Puas di Podium Runner Up

Diperbarui: 11 Desember 2022   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Final HSBC BWF World Tour Finals 2022 untuk sektor ganda putra telah selesai. Pertandingan yang ditunggu-tunggu antara legenda hidup Hendra Setiawan-Mohammad Ahsan dengan ganda andalan China Liu Yuchen - Ou Xuanyi berlangsung sengit. Hendra/Ahsan harus puas menjadi runner up dengan skor 17-21, 21-19 dan 12-21.

Liu Yuchen-Ou Xuanyi memang tampil mendominasi sejak game pertama. Kecepatan dan gaya bertahan yang baik dari pasangan China ini menyulitkan The Daddies. Hampir The Daddies tidak pernah diberi kesempatan untuk unggul skor di game pertama. The Daddies akhirnya harus menyerahkan game pertama untuk lawan. Sejak era minions dominasi ganda putra, pertandingan ganda putra memang menjadi pertandingan yang terkenal dengan bola-bola cepat, sehingga para pemain ganda dunia mau tidak mau harus pula bermain cepat.

Di game kedua The Daddies pun terus ditekan dan tertinggal poin cukup jauh, bahkan hingga berjarak 5 poin. Tidak patah semangat The Daddies terus mengejar ketertinggalan. Dari skor 12 -17, legenda hidup ini kemudian dapat menyamakan kedudukan menjadi 19-19. The Daddies akhirnya berhasil menutup game kedua dengan kemenangan 21-19.

Untuk menentukan juaranya, ganda putra harus bermain maksimal dengan menjalani rubber game. The Daddies sempat unggul di awal game ketiga dengan 5-1, namun perlahan ganda putra China terus mendekati poin The Daddies hingga berhasil menyamakan kedudukan 8-8. Ganda China terus mendominasi hingga interval game ketiga. Setelah perpindah lapangan di interval game, ganda China sepertinya tidak mau membuang kesempatan dan momentum, mereka terus menyerang dan membobol pertahanan The Daddies. The Daddies dipaksa harus puas menjadi runner up dengan kalah di game ketiga 12-21.

Liu - Ou memang masih belum dapat dikalahkan oleh The Daddies. Terhitung dengan kekalahan ini, maka head to head mereka menjadi 0-3 untuk keunggulan ganda China. 

The Daddies memang sudah tidak lagi muda, tetapi mereka masih dapat menunjukan kekuatannya dengan berhasil menjadi runner up di ajang ini. Indonesia harus bangga mempunyai The Daddies sebagai legenda hidup yang saat ini masih menunjukan eksistensinya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline