Lihat ke Halaman Asli

Dialah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mungkin hari ibu telah lewat, bukan mugkin, tapi memang sudah jauh terlewat beberapa hari yang lalu... Saat hari ibu kemarin aku sempat memberikan ucapan selamat kepadanya, dan permohonan maaf ku atas semua kesalahan dan kecerobohanku yang telah aku lakukan kepadanya. Aku ingat, bahwa Aku sering mengecewakannya, aku sering membuatnya menangis, bahkan aku sering meng-elakkan petuah-petuahnya. Sejujurnya itu aku lakukan karena aku tidak tahu harus berbuta apa. Aku kehilangan arah saat aku jauh darimu ibu. Ibu, maafkan aku...

Hari ini,

Entah mengapa aku ingin memberikan serentetan kalimat buat ibu ku tercinta yang telah banyak berkorban untukku. Dalam hari-hariku, aku sangat ingin mencari celah waktu untuk sekedar berbicara lewat handphone. Namun sayang, semua itu tidak bisa ku lakukan lantaran biaya call yang relatif tinggi dan aku kurang bisa menjangkaunya jika harus setiap hari bicara dengan pahlawanku itu...

Ibu, semoga engkau membaca apa yang ingin aku ungkapkan kepadamu yang sungguh dari hatiku ini...

IBU

Andai aku bisa melihat surga yg ada di telapak kaki mu ibu...
Maka aku kan cium dan bersujud di setiap kaki wanita yg aku temui...

Ibu, engkau bak pelita bagi hidupku...
Tanpamu.. aku laksana orang buta di tengah gelapnya malam...

Terimakasih ibu...
Semoga aku bisa menjadi anak yg paling berbakti untuk-mu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline