Angin Semilir menghembuskan Dedaunan Pisang yang tumbuh
Tak Mampu ku menghadang derasnya angin itu
Pohon Pisang dan Pohon Mangga yang berdiri tegak
Di antara tempat yang begitu Mulia dan Barokah
Apa yang terjadi dan dimana tempat yang Barokah itu?
ZAID BIN TSABIT, Tempat Nun Jauh dari Hingar Bingar
Tumbuhan Pohon Jati, Pisang, Mangga, Terong, Cabai
Adalah di Sekeliling tempat yang mulia itu
Kini semuanya telah berubah
26 Januari 2000 telah Lampau Terlalui
Kini telah tumbuh tegak Bangunan Bertingkat Tinggi
Dari Puluhan Santri sampai menjadi Ratusan Santri
Dari Tulisan Tangan sampai Tekhnik Komputer
Dari Tidak ada Devisi sampai ada beberapa Devisi
Dari Segelintir Pengurus sampai beberapa banyak Pengurus
Itulah Perjalanan Wajah 11 tahun Zaid Bin Tsabit
Ku Terbayang angan tuk bisa mendapatkan Barokah
Dari tempat yang mulia itu hingga Masyayikhnya
Ku terdiam malu jika saya tak mampu
Meraih Cita yang agung sebagai Santri Sejati
(Maqbaroh Kanjeng Sunan Ampel Surabaya / 11 November 2011)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H