Lihat ke Halaman Asli

Asa Pengais Kesuksesan

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menatap Malam yang Sunyi Senyap

Tubuhku Kaku Tak Berdaya

Ku hanya bisa Terdiam Bisu Tanpa Patah Kata

Yang Kucari hanya Kesadaran Hidup

Kuhadapkan Wajahku kepada Mentari Pagi

Yang Muncul dengan Aura yang Cemerlang

Namun, Mentari Tak Kunjung Bersahabat

Dalam Kehampaan yang Telah Terlewat

Aku Tercabik dalam Jiwa yang Galau

Aku Terlena dalam Raga yang Gundah

Aku Terpana dalam Nafsu yang Menganga

Aku Tersontak dalam Badan yang Gagah

Namun, Apa itu semua

Hal yang Nihil Tanpa Arah

Sesuatu yang Tak Terurus Tanpa Pengarah

Dalam Kedamaian Hidup yang Sengsara

Subhanallah,………

Telah Terlewat Olehku

Cahaya Kerinduan yang Terbang dengan Sayap Kehampaan

Sinar yang Cemerlang dengan Tunggangan Pengharapan

Tujuan yang Mulya dengan Kendaraan Kesuksesan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline