[caption caption="Sumber foto : Republika.co.id"][/caption]
Timnas Indonesia secara dramatis mampu lolos ke babak final Piala AFF 2016 setelah mampu menahan imbang 2-2 saat bertamu ke stadion My Dinh, Vietnam pada Rabu malam (7/10).
Semifinal leg ke-dua dihadapi Indonesia dengan berat. The Golden Stars harus mengatasi ketertinggalan kedudukan dari leg pertama.Sejak awal,skuat Garuda harus meladeni serangan bergelombang Lee Cong Vinh dkk dari semua sisi. Praktis Indonesia harus bermain di pertahanannya sendiri.
Namun, Alfred Riedl tampaknya sudah memprediksi apa yang bakal terjadi di lapangan. Menempatkan duet Manahati Lestusen dan Bayu Pradana sebagai double pivot yang diharapkan mampu memutus aliran bola dari Vietnam sebelum sampai ke jantung pertahanan Timnas Indonesia.
Kepercayaan pun dijawab tuntas oleh Manahati.
Penampilannya lugas serta mampu menjaga kedalam permainan. Nilai lebih saat ia mampu menyamakan kedudukan saat Dengan tenang nya mengeksekusi penalti.
Secara stastik, Manahati mampu melakukan lima kali clearences dan lima kali tackling bersih.l lalu lima kali menang duel udara serta rataan akurasi passing mencapai 80℅. Ditambah 1 gol lewat titik putih. Catatan yang impresif untuk seorang gelandang bertahan.
Pemain jebolan Timnas U-23 ini juga dikenal sebagai pemain yang serba bisa. Saat Leg pertama melawan Vietnam lalu ia bermain sebagai bek tengah,sama seperti saat bermain bagi timnas u-23. Namun ia juga mampu untuk bermain sebagai bek kiri dan gelandang.
Hal ini sangat menguntungkan bagi Indonesia,karena memudahkan bagi Riedl mana pemain yang akan ia pilih untuk membantu mewujudkan strateginya. Diantara nama-nama yang lain posisi lini belakang memiliki persaingan yang ketat. Namun Manahati layak diperhitungkan sebagai garansi lini belakang Timnas Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H