Lihat ke Halaman Asli

AKU BELAJAR MENULIS DI KOMPASIANA MELALUI KELASE.COM

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14023205621143773894

Alhamdulillah, setelah beberapa kali saya mencoba bergabung dengan kelas “Mobile Learning dengan Kelase” akhirnya dapat masuk bergabung dengan bantuan admin (Mas Gora). Seminggu yang lalu, ketika pertama kali saya dapat email pemberitahuan dari admin kelase.com, saya langsung mencoba melakukan pendafataran sesuai dengan perintah yang ditulis email. Namun entah apa sebabnya, saya tidak berhasil masuk bergabung ke dalam kelase.com. Karena saya harus mengerjakan pekerjaan lain, saya tinggalkan kegiatan pendaftaran ke kelase.com. Senin, 9 June 2014, ketika saya coba membuka gmail, saya mendapat kiriman email kedua dari admin kelase. Karena hari ini merupakan hari pertama, saya coba kembali untuk melakukan pendaftaran. Untuk kesekian kalinya, saya kesulitan masuk ke dalam kelas mobile learning. Akhirnya (walaupun dengan sedikit malu, malu karena saya terlalu sering meminta bantuan admin untuk mengatasi masalah ini… hehehe) saya coba minta bantuan melalui facebook untuk membantu saya masuk ke dalam kelas “Mobile Learning”. Sejujurnya, sempat frustasi juga dan berniat untuk meninggalkan kelas ini. Tapi karena rasa ingin tahu yang tinggi untuk mengetahui lebih jelas tentang pembelajaran dengan menggunakan social media kelase ini saya mencoba untuk tetap bertahan.

Akhirnya, inilah sebuah pengalaman pertama kali bergabung dengan kelase.com. Senang tentunya, karena tidak jadi untuk membatalkan keterlibatan dalam kelas yang sangat menantang dan menjajikan dunia pendidikan masa depan. Saya termasuk salah seorang yang sudah lama tertarik untuk menggunakan social media dalam proses pembelajaran, namun belum satupun yang bisa saya lakukan. Saya pernah coba dengan wikispace, edmodo dan media social lainnya yang bisa digunakan untuk proses pembelajaran, namun belum ada satupun yang saya gunakan secara serius karena berbagai alasan.

Kelase merupakan sebuah media social yang dikembangkan oleh orang Indonesia asli yang memiliki semangat yang sangat tinggi untuk membantu pengembangan kemampuanguru-guru di Indonesia dalam melakukan proses pembelajaran secara online dan mobile. Disamping itu mereka sangat memahami kondisi guru-guru Indonesia, karena mereka secara langsung sering berhubungan dengan para guru mulai dari tingkat dasar sampai menengah, bahkan beberapa perguruan tinggi sudah banyak yang diajak untuk kerjasama. Adalah sebuah kebanggaan bagia saya secara pribadi bisa menjadi orang yang pertama mampu menggunakan produk Indonesia (online kelas).

Kesel, frustated dan merasa so stupid adalah perasaan yang saya rasakan saat mencoba masuk ke dalam kelase. Apalagi setelah melihat dari status admin Kelase yang menunjukkan beberapa peserta yang sudah bisa bergabung ke dalam kelas. Namun semua perasaan itu tergantikan setelah bisa bergabung ke dalam kelase. Saya langsung masuk ke dalam kelas. Beginilah tampilan wajah muka dari kelase.

Dengan semangat, saya langsung membaca petunjuk dan langsung melakukan kegiatan sesi pertama. Saya mencoba mengikuti setiap perintah langkah demi langkah (hal yang jarang saya lakukan bila menemukan sebuah aplikasi baru). Saya baca informasi pelatihan, dilanjutkan dengan mengisi forum diskusi perkenalan tidak lupa membaca sebuah tayangan dari Mr. Brimy tentang Social Media Learning dan Kelase, 28 slide saya buka semua, lumayan mereview kembali ingatan lama. Beberapa informasi tentang The Archipelago Economy: Unleashed Indonesia’s Potentialyang menjadi salah satu rasional kurikulum 2013 disinggung dalam tayangan. Demikian juga beberapa perubahan paradigm dunia pendidikan yang saat ini sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi yang sangat pesat,khususnya teknologi internet yang banyaki mengubah paradigm pendidikan saat ini. Flipped learning sebuah trend baru dalam model pembelajaran dimana kegiatan pekerjaan rumah yang biasa dikerjakan di rumah dibalik (flipped)menjadi kegiatan yang dilakukan di dalam kelas, sementara kegiatan di rumah, belajar memahami melalui media film tentang sebuah topic.

Namun ketika saya mau mencoba masuk kedalam tugas Refleksi Pembelajaran, saya agak heran karena ketika di-klik, ternyata tidak masuk ke dalam tampilan yang saya harapkan. Link-nya menuju ke halaman awal Kelase (???). Karena saya tidak bisa masuk ke dalam kegiatan refleksi akhirnya saya mencoba membuka ikon pertemanan, luar biasa dalam hitungan menit saya sudah mendapatkan 4 orang teman. Sedikit agak annoying bagi saya, ketika saya mencoba untuk mengkonfirm semua permintaan, saya harus membuka atau meng-klik kembali ikon pertemanan. Hal ini agak mengganggu, karena kalau pengalaman di facebook, ketika kita meng-confirmed seorang teman, jendela tampilan tetap muncul sehingga ketika kita mau meng-confirmed yang lain tinggal klik, klik, dan klik… di kelase ini tidak seperti itu, setiap kali saya meng-confirmed saya harus klik lagi ikon pertemanan….

Selanjutnya saya mencoba kembali untuk mengerjakan bagian terakhir, refleksi. Alhamdulillah, ketika saya klik link ini ternyata masuk ke dalam link blog tentang “ bagaimana bergabung dengan Kompasiana”. Wow, terkejut juga. Could I? Kompasiana adalah sebuah Media Warga (Citizen Media). Di sini, setiap orang dapat mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman audio dan video. Saya pernah melihat banyak tulisan pada pojok ini, bahkan seorang teman saya (almarhum) bapak Darliana banyak menulis pada kolom ini. Beliau telah menginspirasi saya untuk menulis di kolom ini, namun sampai saya mengikuti kegiatan ini keinginan ini tidak pernah terwujud. Hari ini saya dipaksa untuk membuat sebuah tulisan dalam kompasiana… Pemaksaan yang membawa berkah.

Senang sekali saya bisa memulai menulis di kolom ini, thanks for Kelase yang telah memberikan sebuah real world learning yang sesungguhnya. Sejujurnya, awalnya saya tidak memiliki keberanian untuk melakukan registrasi. Namun, saat ini saya harus melakukannya, untuk sebuah pengalaman yang sangat berharga. Agak segan untuk melakukan registrasi, karena merasa ada tuntutan untuk menulis,,, bagi saya kegiatan menulis merupakan kegiatan yang cukup berat… sebuah pekerjaan yang sulit. Tapi, apa boleh buat… You can do that, Basor!!!! Yes, I can. Insya Allah.

Sayapun mencoba melakukan registrasi, menuliskan nama depan, nama belakang, password, dan terakhir email dan kode verifikasi. Aneh, ketika saya klik muncul pesan bahwa : alamat email anda telah terdaftar. Silahkan anda klik di sini untuk me-reset password anda. Kok bisa??? Perasaan baru kali ini mendaftar. Tapi saya coba ikuti perintahnya, saya mencoba untuk me-reset password. Dan saya buka email untuk melakukan perintah selanjutnya.

14023087501014185785

setelah me-reset, muncul pesan untuk membuka email, seperti di bawah ini:

14023091411552673909

Di luar dugaan, terjadi keanehan berikutnya, ketika saya meng-klik URL yang disediakan oleh kompasiana, yang terjadi adalah seperti ini:

14023094391927556074

What the heck? Kucoba sekali lagi, pesan yang sama muncul. Katanya saya sudah punya akun, kalau lupa password silahkan reset, setelah saya reset, ternyata tidak bisa masuk juga. Aneh..

Alhamdulillah, setelah melakukan registrasi dengan menggunakan email baru, akhirnya dapat konfirmasi seperti ini:

14023096121615158565

Sekarangtinggal melengkapi isian dan mulai memindahakan jurnal ini ke kompasiana.

Hari ini saya belajar banyak, belajar kesabaran, belajar melawan kemalasan dan yang paling penting saya hari ini belajar menulis di kolom kompasiana, dan saya telah menjadi member of kompasiana. Terima kasih Kelase. Ya Allah, semoga apa yang aku pelajari hari ini dijadikan sebagai pelajaran dalam rangka pengabdian kepada-Mu, Ya Allah.

Tentunya setelah kegiatan ini, saya berharap bisa mengetahui lebih jauh bagaimana cara menggunakan media social untuk proses pembelajaran, dan berhadap dapat mendapatkan ide-ide baru dalam menciptakan sebuah real world learning dalam rangka mendukung proses pembelajaran yang berbasis pada real world problem.

Referensi:

1.1.The Archipelago Economy : Unleashing Indonesia’s Potential: www.mckinsey.com/.../McKinsey/.../MGI_Unleas... McKinsey Global Institute.3.

4.www.edmodo.com

5.www.wikispaces.com

6.http://www.kompasiana.com/about

7.www.google.com

8.https://mail.google.com/mail/




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline