Lihat ke Halaman Asli

Transisi Ekonomi Dunia Baru

Diperbarui: 12 Agustus 2015   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kehancuran economy diberbagai belahan dunia akibat kebijaksanaan US sudah terlihat didepan mata. Mata uang Indonesia hari ini terjun bebas ke arah 13,800 per 1 USD (data tanggal 12 Agustus 2015).

Menurunnya permintaan dan harga komoditas dunia ikut memukul perekonomian Indonesia. Ini ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia, hampir semua negara merasakan hal yang sama ditengah turunnya konsumsi dunia akan barang komoditas dan industry, pergerakan Dollar ikut menghancurkan ekonomi dunia. Dunia di ambang krisis, dan ternyata menurut para ahli, hal ini sudah diramalkan. Hanya saja kita tidak tahu kapan itu terjadi dan berapa lama krisis ini akan segera berakhir. Kita sekarang memasuki fase transisi dari hancurnya ekonomi dunia (old economy) to become new economy (digital economy).

Kehancuran ini sama dengan pada saat transisi dimulainya revolusi industry dari ekonomi pertanian. Kita sekarang memasuki ekonomi digital dimana semua aktivitas ekonomi lama akan beralih ke digital.

Tanda-tanda dimulainya ekonomi digital antara lain :

  1. Perusahaan terbesar di dunia bukanlah perusahaan minyak atau banking (old economy) tapi di tahun-tahun kedepan kita akan melihat bahwa perusahaan terbesar didunia adalah perusahaan teknologi. Contohnya Apple sekarang sudah menjadi perusahaan terbesar di dunia dan Google mengekor dibelakangnya.
  2. Perubahan bentuk aktivitas ekonomi ke arah digital. Saat ini terlihat bahwa perusahaan penyedia content terbesar adalah Facebook bukan lagi New York Times atau Wall Street Journal. Perusahaan Taxi terbesar adalah Uber dan Perusahaan Retail terbesar adalah Alibaba. Amazon dalam waktu dekat akan melampaui Wall Mart sebagai retail terbesar di US. Di Indonesia kita juga melihat perubahan ini, Traveloka situs jualan tiket online, pertumbuhannya sangat tinggi dan kemungkinan akan segera melampaui travel agent tradisional.
  3. Motor penggerak ekonomi dunia adalah ekonomi digital. Ketika negara-negara terkena krisis, perusahan teknologi inovasi pertumbuhannya malah makin meningkat. Amazon ditengah krisis retail di US tetap bangkit dan meraih growth double digit. Go-Jek ditengah kelesuan ekonomi Indonesia menjadi motor penggerak ekonomi transportasi di Jakarta.
  4. Perubahan keahlian dari ekonomi kegiatan produksi menjadi kegiatan ekonomi kreatif. Kegiatan kreatif mengambil porsi terbesar dari ekonomi kita. Design propulsi jet 787 Boeing dikerjakan team terdiri dari 2 orang di Semarang. Design gedung Al-Burj dibuat oleh team konsultan 6 orang dari UK. Di new economy jumlah orang, luas kantor dan kecanggihan teknologi menjadi nomor 2. Kreativitas manusia itu yang sangat dihargai, maka kita melihat orang yang setiap hari di rumah dan menerima order via internet dapat mempunyai penghasilan lebih besar dari orang kantoran.
  5. Old Economy akan menjadi support dari pergerakan new economy. Di masa depan harga minyak menjadi tidak relevan. Ekonomi dunia dapat digerakkan oleh minyak atau sumber energi lainnya. Orang tidak akan begitu concern apakah teknologi itu bersumber dari minyak atau bentuk energy lainnya asalkan energi tersebut murah dan bersih. Perbankan tradisional akan tetap berjalan sebagaimana mestinya akan tetapi akan mendapat banyak tantangan dari perusahaan teknologi inovasi yang berusaha menemukan bisnis model baru yang dapat menyaingi industry perbankan tradisional. Munculnya teknologi Apple Pay dan Google Wallet dan teknologi cashless lainya tentunya merupakan tantangan bagi industri ini.
  6. Generasi millenial cenderung penyendiri dan memiliki ketergantungan terhadap internet. Di New York, generai millenial sebagian besar adalah single karena tidak terikat dengan perkawinan. Mereka lebih memilih memiliki apartmen yang kecil di tengah kota tanpa memiliki mobil. Mereka melepas tanggung jawab sebagai anggota keluarga dan anggota masyarakat dan cenderung berpikir pragmatis dan penyendiri.
  7. Penduduk yang menua akan menemukan jawabannya dengan munculnya revolusi robot. Jepang merupakan pioneer di industri ini. Dengan telah dibuatnya robot pendamping orang tua, kebutuhan akan generasi yang lebih mudah menjadi kecil dan hilang. Industry sex di US juga mendapatkan keuntungan dengan revolusi robot ini dimana sex doll yang ada sekarang akan digantikan oleh robot yang akan lebih menyerupai manusia. Prediksinya manusia di abad mendatang akan lebih banyak berhubungan - maaf- sex dengan robot ketimbang manusia. Karena dengan robot, kita tidak memiliki tanggungjawab emosi seperti manusia karena emosi manusia sudah berpindah ke internet dalam bentuk social media. Maka jangan heran kalau ada mahasiswi di Yogya menumpahkan segala kekesalan hatinya melalui social media karena inilah tempat manusia menaruh emosinya dimasa depan.

Melihat transisi kehancuran old economy ke arah digital economy apa yang dapat kita perbuat.

Mari persiapkan diri kita untuk hal ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline