Lihat ke Halaman Asli

Kang Kritik

Tidak sadarkan diri

Apakah Mahasiswa Itu Benar-benar Agent of Change?

Diperbarui: 21 Desember 2020   15:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyak dari kita pasti sering mendengar sebuah pidato atau orasi dari seorang mahasiswa, apalagi yang notabenenya kita juga satu kampus dengan mereka. Mereka yang sering menyuarakan diri bahwa mereka peduli terhadap rakyat miskin kota, buruh, dan tani. Jika melihat sikon pada negeri ini memanglah hal tersebut sangat dibutuhkan terlebih lagi negara ini adalah negara demokrasi yang mana kita bebas menyuarakan aspirasi yang dirasakan oleh rakyat kepada para petinggi negera. Rakyat yang miskin, buruh, dan petani sering sekali menjadi objek dari penindasan yang disebabksn oleh sistem ekonomi liberal, yang mana seorang individu bisa bebas dan leluasa mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. Oleh karena itu masyarakat memang harus mengandalkan para pemuda untuk menyuarakan aspirasi mereka.

Kenapa harus para pemuda ?. Yah karena pemuda masih memiliki ataupun mencari kecerdasan yang bisa mengajarkan mereka untuk memahami sistem negeri ini, ditambah lagi para pemuda masih memiliki stamina yang cukup untuk menjalankan amanat dari rakyat yaitu penyambung lidah rakyat. Bukannya ada DPR ?. Iyaa ada namun sayangnya orang orang dari DPR maupun DPRD adalah orang orang yang tergolong ke dalam Parpol sehingga hal itu membuatnya hanya mengurusi kepentingan bagi Parpolnya saja, yang mengakibatkan kepentingan rakyat malah terlupakan. DPR yang sudah jelas jelas diamanatkan oleh rakyat sebagai penyambung lidah mereka tapi malah justru mengabaikan amanat tersebut maka dengan hal itu juga mereka termasuk salah satu penindas rakyat.

Ditambah lagi dengan sistem negeri ini yang sangat ngelawak membuat rakyat kecil semakin menderita. Contohnya saja banyak berita yang beredar seperti, 

1. Pak klijo yang ditahan karena mencuri 1 tandan pisang

2. Didenda 2Milyar karena menebang Mangrove

3. Mbah Asyani yang dituduh mencuri kayu jati 15cm, dituntut 5 tahun penjara.

4. Mbah Miya dituntut 1 bulan penjara karena mengambil 3 kakao.

5. Mbah Meri 5 bulan dipenjara karena menjual petasan.

6. Pak Basar Suyanto dan Pak Kholil yang dipenjara 2 bulan karena mencuri semangka.

Semua berita di atas bisa Anda searching sendiri di google dan Lihatlah betapa mengintimedasinya hukum ini, kenapa saya katakan mengintimidasi sebab rakyat kecil yang kesalahnnya bisa diselesaikan dengan bicara baik baik namun malah ditahan tapi mereka yang kesalahannya sudah mencuri milyaran uang rakyat justru dibiarkan, ada sih juga yang ditahan oleh KPK. Tapi coba liat bentuk kurungan mereka udah seperti penginapan. Anjimmlah.. 

Coba kita bertanya, siapa sih yang menindas rakyat ?. Mereka para penindas rakyat kebanyakan berasal dari orang golongan atas yang memiliki pendidikan tinggi hingga mendapatkan kecerdasan namun sayangnya kecerdasanya itu hanya ia gunakan untuk menguntungkan dirinya sendiri dan menindas orang orang lemah. Nah dari mana kecerdeasan itu mereka dapat ?. Yah karena mereka mengejar pendidikan hingga tingkat tinggi yang artinya mereka juga pernah menjadi mahasiswa yang katanya peduli rakyat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline