Lihat ke Halaman Asli

Melindungi Diri dari Merapi yang Batuk

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemarin dikagetkan dengan obrolan nenek tentang membuat sajen. Sajen?

“mbak, tadi aku dikasih tahu ibundanya Avi untuk membuat sajen biar kita serumah terlindungi dari bencana Merapi” nenek berbagi dengan ku yang masih kucek-kucek mata.

“la, memangnya kita harus buat nek, itu kan kebiasaan dan adat mereka, kita tidak buatjuga tidak masalah” komentarku.

“itu kata ibunya Avi tadi mbak, mereka pada buat” sahut nenek.

“udah nek kita iyakan saja, menghargai mereka. Kita tidak usah buat, serahkandan berdoasaja pada Tuhan yang menciptakan kita” komentar mbak Nana.

**

Desa Juwangen, Kalasan yang memiliki keunikan tersendiri menurutku. Ketika kaki memijak tanah kawasan Kalasan rasanya adem dan sejuk sekali beda dengan suasana ketika menginjakkan kaki di kawasan KulonProgo alias westprog. Mungkin inilah keunikan masing-masing daerah.

Sajen. Bobor kates, wedang kopi dan wedang teh diminum sekeluarga.

Jika dibilang untuk melindungi diri dari bencana Merapi benar juga. Makan bobor kates supaya perutnya kenyang tidak keroncongan dan badan tetap bugar, bisa BAB lancar karena kandungan serat dalam kates. Wedang kopi yang mengandung kafein akan membuat tubuh lebih waspada dan bisa diajak kompromi untuk berjaga-jaga ketika kantuk mulai datang. Alias tidak tidur semalaman karena minum wedang kopi, jadi kalau ada apa-apa entah merapi batuk kan bisa kabur duluan. Wedang teh yang mengandung antioksidan, mampu menjaga tubuh tetap bugar, sehat dan bersemangat, serta menjaga kulit tetap lentur.

Jadi, benar juga kata warga Juwangen. Bobor kates, wedang kopi dan teh baik untuk melindungi diri. Jika kita sehat dan tidak sakit kan bisa melarikan diri (setidak-tidaknya) saat bencana Merapi datang dan selamat deh jika Tuhan masih memberi waktu menikmati hidup.

-Cinta Jogja Tanpa Akhir- Kla Project

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline