Lihat ke Halaman Asli

Belum saatnya

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_141728" align="alignleft" width="300" caption="maaf aku jengking (iko jepret)"][/caption] bertabur perih dan tanpa kilauan cahaya mungkin waktu masih punya umur sehingga rasa ini semakin mengulur untuk menyapa "hai...." ingin kata itu terucap 4 detik saja selanjutnya terserah waktu saja namun, masih saja waktu mengulur nya maju dan mundur terus tanpa kepastian melotot lekuk bibir mu menatap semu cahaya yang meredup kian lebat hujan mengguyur bumi semakin larut rasa itu tapi, satu rasa yaitu "keyakinan" memanggilku jangan tinggalkan aku kawan diamlah dalam rasaku (keyakinan) suatu hari kau akan berani untuk menyapa nya "hai"......




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline