malam memang bukan milik siapa-siapa. gelap ataupun terang. malam tetaplah kepunyaannya sendiri. tanpa rasa untuk bekelahi dengan rasa rindu. luruskan kaki yang semakin lelah menjajaki aspal bisu. siapa yang tak senang bisa hidup menikmati manisnya dunia jagad ini. melamunkan khayalan-khayalan palsu terus-menerus.
"sudah tidurkah?", lirihan rindu ketika malam mencekik bersama dingin yang berkompromi membuat dunia semakin menjahat dan terhujani oleh sepi. mata yang merana melotot berdiam. pandangi ketidaknyatan sosok rasa. malam segera pergi dan berganti jubah dengan fajar. dingin tetap menjadi raja.
ketika setengah siang mulai merambah. sekedar jawaban tanpa rasa. "apa?", sepertinya benar-benar dingin dan mati. wujud dua tahun lalu sekedar lukisan, mungkin 20 menit saling tatap tanpa kenal nama dan karaktermu. seminggu lalu berjanji untuk datang. saat semua hadir tinggal seucap kata " dingin". benar-benar namamu adalah "dingin". canda tawa bulan-bulan lalu telah usai. mendadak kalut dan diam.
astaga. aku terlelap dalam mimpi dalam dunia.
------
hidup masih milikku.
nadiku tetap bernyawa.
meskipun "dingin"
tetap hangat nadiku bersama darahku.
semua boleh usai, namun hidup tak boleh terhilang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H