Lihat ke Halaman Asli

Bulan Purnama Memanggil

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat sayap mata membidik langit
Sinar itu bertanya padaku
“kamu ingin bersamaku malam ini?’’
Sela….
Bukan kah sinarmu cukup untuk menjawab tanya sengitmu itu, kawan?
Hilir mudik rasa yang sedikit terkumpul menghimpun senyum
Ah, teringat satu nama
Tidak nama anak manusia di dunia
Sekedar nama yang menelan rasa sepi
Detik menjadikan hari semakin melaju kencang
Sebentar ya…….
……………………………………..ah…..
Gumam pada nama itu
Tak pedulimu itu jadikan ku tahu
Hanya nama saja
Mungkin akan menjadi milikku
Untuk malam ini yang puasku ucap dan mimpikan
Genap tiga bulan purnama
Semua berangsur-angsur hilang tanpa torehan kata berpisah
Dihari jadimu, ku kejar senja untuk ku dekap
Bulan yang hendak menutup muka
Ku tarik dengan mataku
Kata mu “sangat”

Kedipan bulan purnama malam ini mungkin ….
Aku ingin angkat bicara padamu
Perteguh rasa
Bahwa bulan purnama sedang merindu mu

purnama ketiga




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline