Lihat ke Halaman Asli

Awal.....

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_107406" align="alignleft" width="300" caption="cantik mu"][/caption] [caption id="attachment_107407" align="alignleft" width="300" caption="Merapi"][/caption] [caption id="attachment_107409" align="alignleft" width="300" caption="Merapi n Merbabu"][/caption] [caption id="attachment_107410" align="alignleft" width="300" caption="sindoro or sumbing ya..."][/caption]

Sudah datang waktunya untuk pergi melangkah pergi. Wow….. pagi sudah datang. Memulai tanpa memikirkan semu lagi. Disambut keindahan awan putih kelabu yang berbaris didepan sana. Bukan didepan sana tapi jauh disana. Entah dimana merangkak dalam pagi yang nyata bukan semu. Life’s travelling. Pergilah dimana malam ini kamu pikirkan. Biarkan proses yang mengarahkan. Hidup itu sempurna.

Hidup. Ya hidup. Nyata memang indah dibanding semu. Sesuatu yang semu sulit untuk ditebak dan tak pasti. Aku putuskan untuk berhenti dengan mu semu. Maaf. Kau telah abaikan sikap peduli ku. Maaf jika kau datang tak ku sambut lagi.

Good bye semu.

---

Pemandangan pagi tadi sangat cerah hingga pukul4 sore tubuh kekar gunung Merapi menusuk mataku. terima kasih Merapi kau sudah memulai untuk hari ini dengan keindahan raga mu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline