Beberapa hari lalu saya sempat membuat pertanyaan di instagram story tentang Susu Kental Manis atau yang lebih dikenal dengan SKM, penasaran sih ada gak ya yang waktu kecilnya dikasih susu kental manis sama ibunya atau sekarang suka minum susu kental manis?
Saya sendiri juga bertanya sama mamahku, apa waktu kecil dikasih susu kental manis? Mamahku ketawa waktu ditanyain kayak gini. Alhamdulillah saya waktu kecil hinggua sekarang berusia 34 tahun belum meminum susu kental sebagai pengganti susu murni.
Beragam jawaban yang masuk ke instagram saya mengenai susu kental manis, yang menarik dari beberapa jawaban teman-teman saya ternyata masih ada yang minum susu kental manis semasa kecilnya. Bahkan ada yang sampai sekarang minum susu kental manis sebagai susu harian.
Walaupun perbincangan susu kental manis belakangan ini sedang marak kembali di masyarakat, BPOM dan produsen susu tapi yang ingin saya bahas kali ini adalah tentang dampak meminum susu kental manis sebagai pengganti susu harian bagi anak-anak.
Bagaimana Jika Anak Balita Minum Susu Kental Manis?
Menurut ibu Eni Gustina Direktur Gizi Anak dan Keluarga Kementerian Kesehatan, bahwa anak-anak balita tidak boleh meminum susu kental manis sebagai pengganti Air Susu Ibu (ASI). Anak bayi 0 -- 6 bulan harus minum air susu ibu, setelah itu diberikan makanan pendamping ASI untuk mencukupi nutrisinya.
Ternyata banyak masyarakat yang masih menggunakan susu kental manis sebagai pengganti ASI sebagai susu harian anak mereka. Banyak faktor yang mempengaruhi mereka untuk menjadi SKM sebagai susu harian. Hal ini sangat menyedihkan karena mereka menganggap susu kental manis sama dengan susu bubuk atau susu murni.
DIkutip dari berbagai macam sumber, susu kental manis (SKM) bukanlah susu. Tetapi minuman yang terbuat dari gula dan susu. Berikut beberapa fakta tentang susu kental manis:
- SKM mengandung gula sebesar 40-50 persen.
- Kadar gula yang tinggi pada SKM meningkatkan risiko diabetes dan obesitas pada anak-anak.
- Asupan gula yang berlebihan, akan merusak gigi anak.
- Kandungan gizi SKM lebih rendah dibandingkan dengan jenis susu lainnya.
- Kalsium dan protein SKM lebih rendah daripad susu bubuk atau susu segar.
Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan, Bapak Doddy Izwardi dengan tegas memberitahukan bahwa susu kental manis bukan produk untuk penambah asupan gizi pada anak-anak. "Susu kental manis ini tidak diperuntuk untuk balita, namun perkembangannya di masyarakat dianggap sebagai susu untuk pertumbuhan. Kadar gula yang tinggi sehingga tidak diperuntukkan untuk itu." Dikutip dari Tempo.co
Susu kental manis (SKM) adalah susu yang dibuat dengan melalui proses evaporasi atau penguapan dan umumnya memiliki kandungan protein yang sangat rendah. Selain diuapkan, susu kental manis juga diberikan added sugar (gula tambahan). Hal ini dapat menyebabkan susu kental manis memiliki kadar protein rendah dan kadar gula tinggi.
Sementara kadar gula tambahan pada makanan untuk anak-anak yang direkomendasikan oleh WHO pada tahun 2015 adalah kurang dari 10% dari total kebutuhan kalori. Sementara jika diberikan secara berlebih sangat membahayakan si anak.