Lihat ke Halaman Asli

Berkah Buah di Sarang Buaya

Diperbarui: 7 Desember 2018   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Wikipedia

"Imajinasi lebih penting dibandingkan pengetahuan. Pengetahuan itu terbatas. Sedangkan imajinasi dapat menggenggam dunia"

 (Albert Einstein)

Muara Jawa adalah salah satu Kecamatan yang masuk kedalam Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Dengan daerah yang memiliki potensi yang luar biasa dari mulai minyak bumi, gas dan batubaranya serta memilik potensi sumber daya alam hayati yang juga melipah, mengingat sebagian daerah Kecamatan Muara Jawa adalah daerah pesisir. Kecamatan Muara Jawa dengan potensinya yang luar biasa tersebut menjadi daerah penyumbang pendapatan daerah yang cukup tinggi bagi Kabupaten Kutai Kartanegara dan mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga mampu mengurangi tingkat pengangguran di daerah tersebut.

Salah satu potensi dari daerah pesisir tersebut adalah pohon Nipah (Nypa fruticans) tumbuhan khas daerah pesisir berjenis tanaman palem yang tumbuh dan berkembang pada daerah belakang kawasan hutan mangrove serta tumbuh sepanjang jalur sungai dengan sedikit berlumpur kearah laut serta menjadi habitat buaya. Pohon nipah bagi kebanyakan masyarakat pesisir hanya dimanfaatkan daunnya saja untuk mereka olah menjadi atap daun dan dijual sesuai pesanan atau dipakai sendiri yang telah dijadikan olahan  atap pengganti seng untuk rumah, karena penggunaan atap dari daun nipah jauh lebih ekonomis.

Ditangan keluarga Mas Agung dan Mbak Novia buah dari pohon Nipah tersebut di olah menjadi olahan makanan yang nikmat yaitu Dodol Nipah dan Nipah Creeps. Bukan waktu yang singkat untuk merubah buah nipah menjadi produk olahan tersebut, mereka membutuhkan beberapa kali percobaan untuk mendapatkan hasil bahan baku untuk diolah menjadi dodol, gagal sudah pasti mereka dapatkan di awal-awal usaha yang mereka geluti untuk menjadikan buah nipah tersebuat menjadi dodol nipah, untung saja bahan baku berupa nipah masih melimpah dan mudah didapatkan didaerah tersebut. Gagal coba lagi, itu menjadi tekad mereka.

Buah Nipah Setelah dikupas dari tandannya

Setelah sekian lama melakukan proses pencaharian "ilmu pas" akhirnya mereka mendapatkannya juga. Ilmu pas dalam segi takaran dan metode apa yang pas untuk menghasilkan sebuah olahan serta citarasa dodol nipah yang nikmat. Lalu, apakah permasalahannya sudah selesai??? Ternyata penemuan "ilmu pas" baru pada tahap awal masih ada beberapa tantangan yang harus mereka hadapi untuk menjadikan Dodol Nipah tersebut dapat terkenal dan tersebar kekhalayak ramai.

Mas Agung dan Mba Novia terus berusaha dan berkreasi untuk menjadikan olahan Dodol Nipah ini bisa terkenal luas di masyarakat. Beberapa kegiatan pameran produk UMKM pun mereka ikutin serta tidak lupa beberapa pelatihan-pelatihan manajemen pengelolaan usaha mereka juga ikuti demi target yang lebih besar lagi. Saat ini produk olahan Dodol Nipah sudah mulai dikenal masyarakat sekitaran tempat mereka tinggal dan daerah-daerah luar Kecamatan Muara Jawa, bahkan tidak sedikit masyarakat termasuk saya yang terheran setelah mengetahui bahwa buah nipah yang mereka anggap pohonnya hanya bisa dijadikan bahan atap daun ternyata buahnya bisa juga diolah menjadi produk makanan yang nikmat,yaitu  dodol nipah.

Hasil dari Buah Nipah yang sudah menjadi Dodol Nipah

Tidak sampai disitu saja, kemasan akhir produk dodol nipah tersebut menjadi hal terpenting juga agar produk tersebut tetap marik dipandang mata. Karena betapa pun lezatnya sebuah produk olahan makanan tetap kemasan juga menjadi daya pikat bagi calon pembeli untuk menjatuhkan pilihan kepada sebuah produk. Dan harus diingat juga,selain kemasan juga pola distribusi atau akan kemana produk tersebut dijual,jika ingin produk terkenal luas berarti kegiatan promosi harus di tingkatkan pula, bukan saja melalui kegiatan promosi lokal daerah sekitaran tetapi kalau perlu juga harus bersifat nasional. Menginaat zaman sekarang kita memasuki era "kecepatan" maka sudah tidak ada lagi sekat-sekat yang menjadi penghalang bagi sebuah produk untuk dikenal ke se-antero Nusantara.

Selain media sosial sebagai wadah promosi produk yang cukup efektif untuk mengenalkan sebuah produk ke khalayak ramai, kini juga makin banyak jasa pengiriman barang dan jasa ke seluruh daerah, diamana pun tujuannya.  Bahkan kini JNE secara khusus membuka layanan pengiriman makanan kuliner khas Indonesia tanpa harus pergi ke daerah asalnya, seperti salah satu layanan dari JNE yaitu PESONA (Pesanan Oleh-oleh Nusantara) dengan semangat taglinenya "Connecting Happiness" yang berarti menghantarkan atau menghubungkan kebahagiaan.

https://www.jne.co.id/contents/banner-product-detail-3.jpg

JNE terus melakukan inovasi agar kelak UMKM diseluruh Indonesia mendapatkan hasil dari kemajuan teknologi sperti sekarang ini. JNE juga terus berusaha untuk mempeluas jejaring atau agen-agen di daerah agar para pelaku-pelaku UMKM di daerah-daerah lebih cepat mendapatkan pelayanan dari segi pengiriman produk dan jasa yang mereka buat, apalagi saat ini JNE telah memiliki sekitar 6000 gerai dan agen di seluruh Indonesia
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline