Lihat ke Halaman Asli

Single? Siapa Takut!

Diperbarui: 9 Desember 2017   18:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : http://customoko.com

Hi sob, saya mau nanya, pernah nyadar kah kalau ternyata di medsos "jomblo" secara gak langsung sering diledekin dan dikucilkan. Serasa kalau gak ada pacar itu akhir dari dunia, aib, gak gaul, dan ketinggalan jaman. Lihat deh di meme--meme versi indonesia. Ada istilah "jones" atau "forever alone" lah.

Gara--gara itu semua, banyak yang akhirnya memutuskan untuk pacaran hanya karena status, biar gak dibilang jomblo. Kalau alasan pacarannya karena malu dibilang jomblo, sering kali hubungan berjalan gak sehat, diwarnai selingkuh, berantemnya keseringan banget, "gatel" lirik sana lirik sini, merasa dimanfaatkan, ujung-ujungnya pasti sakit hati disalah satu pihak atau dua -- duanya. Pas putus biasanya serasa gak pernah kenal, bahkan sampai musuhan. Jangan sampai deh hubungan silaturahmi sampai putus, yang seperti itu mesti dijaga.

Sebenernya gak ada yang salah kok gak punya pacar. Masih banyak sekali nilai--nilai positifnya, sobat bisa fokus kuliah atau kerja, masih bisa ketemu dan seneng-seneng bareng teman-teman, fokus meningkatkan dan mempersiapkan diri untuk jenjang berkeluarga.

"Judulnya kan single, tp yang dibahas jomblo, apa bedanya jomblo sama single?"

Jomblo itu gak punya pacar atau pasangan karena nasib, tapi single itu karena pilihan. Contohnya kaya gini, kalau sobat lagi PDKT sama gebetan tapi ujungnya gak jadian, pas gak jadian malah galau berkepanjangan, muram terus, ngerasa sakit hati ujung--ujungnya malah ngerasa gak layak untuk cinta dan perasaan memiliki. Kalau single, pas sobat lagi PDKT tp ujungnya gak jadian, malah mikirnya "mungkin belum cocok", "ada hal yang harus diperbaiki", "mungkin ada yang jauh lebih baik dari dia", "belum waktunya". Intinya kalau single, pas gak jadian dia tetep ngerasa pantas untuk cinta dan perasaan memiliki.

Sejatinya cinta itu bukan memberi dan mendapatkan, tapi tumbuh dan dirawat dalam diri sendiri. Hubungan bisa terjalin ketika kedua belah pihak memiliki cinta dalam dirinya. Kita bisa mencintai orang lain dengan tulus tergantung sejauh mana, setulus apa, dan sedalam apa kita mencintai diri sendiri.

Ketika sobat sudah PDKT dengan ujung gak jadian tapi malah ngerasa gak layak untuk cinta, ngerasa rendah diri, ngerasa itu adalah akhir dunia, apakah itu disebut cinta pada diri sendiri? Think about it.

***

#akuagung

"Biarkan jemari menari mengikuti irama hati"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline