Hari raya idul fitri tahun 2021 ini jatuh pada tanggal 13 Mei. Dimana pada hari ini seluruh umat muslim merayakan hari kemenangan, setelah sebulan lamanya berpuasa untuk menahan makan, minum serta hawa nafsu. Hari raya idulfitri adalah hari istimewa umat muslim dunia yang dirayakan dalam kurun waktu setahun sekali. Akan tetapi, tampaknya pada tahun ini sedikit berbeda, karena hari raya idulfitri beriringan dengan hari perayaan Kenaikan Isa Almasih. Oleh sebab itu, dunia tidak hanya diselimuti satu kebahagian saja, melainkan dua sekaligus. Dengan adanya momen istimewa ini dua ucapan menghiasi tahun 2021 ini. Ucapan mohon maaf lahir dan batin untuk umat Muslim dengan harapan menjadi manusia yang lebih baik kedepannya. Dan ucapan selamat memperingati Hari Kenaikan Isa Almasih untuk umat Kristiani, dengan harapan kedamaian dan kesejahteraan selalu mengiringi langkah kita bersama.
Momen ini termasuk momen langka, sebab terakhir kali, idulfitri bertepatan dengan kenaikan Isa Almasih terjadi pada tahun 1727 atau 294 tahun silam. Dan pada tahun 2021 ini momen tersebut kembali terjadi, dan akan terulang pada tahun 2248, atau 227 tahun lagi. Kenaikan Isa Almasih diperingati pada kurun waktu 40 hari setelah perayaan Paskah pada hari Sabtu atau 39 hari setelah Paskah Minggu atau 41 hari setelah Jumat Agung. Sesuai dengan ketentuan tersebut, Kenaikan Isa Almasih selalu jatuh pada hari Kamis. Dalam perhitungan hari raya ini Purnama Liturgi (Ecclesiastrical full Moon) yang menjadi patokannya. Sedangkan, Hari Raya Idulfitri dapat ditentukan dengan pengamatan hilal, yakni penampakan bulan dengan mata telanjang yang paling awal terlihat menghadap bumi setelah bulan mengalami konjungsi. Apabila hilal telah terlihat, kemudian dilakukan proses hisab secara matematis dan astronomis. Dimana pengamatan san perhitungan tersebut dilakukan oleh lembaga khusus dalam suatu Negara. Dan pada tahun 1442 Hijriyah atau 13 Mei 2021, Hari Raya Idulfitri bertepatan dengan perayaan Kenaikan Isa Almasih.
Pada beberapa daerah di Indonesia, tidak sedikit bangunan masjid yang berdiri di dekat gereja. Sehingga memerlukan jadwal oleh pengurus dari pihak masjid dan juga gereja, untuk pembagian perayaan dua umat di Indonesia. Ini merupakan salah satu bentuk sikap toleransi antar kedua agama yang indah. Dengan adanya momentum istimewa ini, menjadikan tanda bahwasanya perbedaan agama tidak menjadikan kita perbedaan antar sesama. Justru, untuk memperkuat persaudaraan, dengan saling mendoakan dan menghormati untuk kebaikan kita bersama. Tidak disebut Indonesia jikalau tidak beragam, yang terpenting adalah bagaimana kita dapat hidup saling berdampingan dan saling menyayangi satu sama lain.
(Penulis: Akshanul Amala)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H