Lihat ke Halaman Asli

Akselerasi Narasi

Hanya mencoba menulis untuk meninggalkan legacy di kemudian hari

Dongkrak Penyaluran Kredit ala Gimin Sumalim

Diperbarui: 24 Oktober 2019   14:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sejak beberapa bulan lalu Andra masih berkutat mencari cara untuk mendapatkan suntikan dana bagi usahanya yang di ujung senja. Persaingan usaha bisnis rintisan atau start up yang makin ketat kian hari, memaksa Andra untuk mengembangkan pondasi bisnisnya dengan berbagai inovasi agar tetap bisa bersaing dengan e-commerce raksasa yang dimiliki oleh korporasi. Sejak tiga tahun lalu Andra memulai bisnis rintisannya di bidang makanan olahan dan hasta karya bersama istrinya. 

Sebenarnya pangsa pasar bisnis Andra sudah cukup luas, setidaknya Andra selalu mendapat order dari berbagai wilayah di Indonesia. Namun, kecanggihan teknologi serta kehadiran korporasi-korporasi yang merambah pasar bisnis online, memberikan dampak yang tak main-main bagi bisnis Andra. Pilihannya berinvestasi teknologi untuk mengembangkan pasar, atau mati tergerus oleh roda bisnis korporasi e-commerce.

Sudah banyak referensi yang ia temukan untuk mendapatkan suntikan modal dari perbankan. Persoalannya adalah ia tak yakin dapat memenuhi persyaratan yang akan diminta oleh bank. Padahal semua syarat legalitas bisnisnya sudah ia kantongi, artinya sebagai syarat dokumen untuk mengajukan pinjaman modal dari bank sudah ia penuhi. 

Lembar demi lembar koran yang memuat berita ekonomi dan perbankan ia simak, laman demi laman berita di media digital ia baca perlahan di handphone-nya yang menyandang gelar smartphone, untuk mencari tahu apa dan bagaimana caranya mendapatkan suntikan modal dari perbankan. Andra paham betul meminjam modal dari bank ada konsekuensi yang harus ia penuhi tiap bulannya.

Instrumen Perbankan Penentu Kinerja

Andra  tak sendiri, masih banyak di luar sana yang berada dalam kondisi yang sama dengannya. Para perintis bisnis start up ini membutuhkan suntikan dana untuk mengembangkan usahanya agar bisa bersaing dan bertahan dari gempuran korporasi yang bermain di pasar yang sama dengan mereka. Dalam industri perbankan, Andra dan segenap pemilik bisnis rintisan ini adalah sasaran utama untuk menerima saluran kredit. 

Salah satu factor yang mempengaruhi besarnya saluran kredit yang dapat diberikan kepada orang seperti Andra dan pemilik bisnis rintisan adalah DPK (Dana Pihan Ketiga),  semakin banyak DPK yang dihimpun maka semakin besar kredit yang disalurkan ke masyarakat. DPK juga merupakan instrumen yang menentukan maju atau mundur kinerja sebuah bank bahkan tergantung pada DPK yang dimilikinya. Semakin banyak DPK yang berhasil dihimpun oleh bank, maka semakin baik bisnis yang berputar di bank tersebut. 

DPK juga dapat menjadi sarana bagi bank untuk mengumpulkan dana dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit. Namun, disisi lain jika DPK yang dihimpun tak mencukupi, maka akan memicu kemarau likuiditas perbankan.

Besarnya peran DPK dalam bisnis perbankan membuat bank berlomba-lomba untuk menggenjot penghimpunan DPK dari nasabah. Bukan hanya bank plat merah, bank swasta pun tak luput dalam persaingan memikat nasabah untuk meningkatkan saldo tabungan yang menjadi salah satu instrumen DPK.

Jika terjadi kondisi kemarau likuiditas perbankan, maka yang terjadi adalah persaingan tak sehat antar bank dengan menawarkan interest rate (suku bunga) di atas normal, atau dengan kata lain special interest rate.

Semakin berkembangnya bisnis perbankan, maka berbagai inovasi pun digelontorkan oleh pelaku bisnis perbankan untuk menggenjot penghimpunan Dana Pihak Ketiga. Sebut saja Bank Index, bank swasta yang resmi memberikan layanan perbankan satu tahun setelah didirikan ini konsisten untuk terus meningkatkan penghimpunan DPK tiap tahunnya. Karena bagi bank yang mengakuisisi PT Bank Harmoni Internasional pada 2007 lalu ini, DPK menjadi modal utama untuk menunjukkan eksistensi sebagai bank yang hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perbankan yang semakin dinamis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline