Lihat ke Halaman Asli

Setangkai Mawar Merah

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14251921771141814026

[caption id="attachment_400291" align="aligncenter" width="350" caption="Shutterstock/Admin"][/caption]

Mey Popo
Seorang wanita setengah tua
Menggenggam erat setangkai mawar merah
Di sebuah bangku tua
Setua dirinya

Masih terbayang dalam ingatannya
Saat A Siu mengucap sepatah kata
Di bawah ciu lan yang baru saja berbunga mekar

Ya, tujuh belas tahun yang lalu
Sebelum A Siu memutuskan untuk merantau ke jakarta
Dalam genggaman eratnya
Ia katakan ia sangat mencintainya
Dan ia berjanji
Akan menikahinya
Sebelum Imlek di tahun depan

Namun
Kecelakaan yang terjadi di kawasan Cisarua itu
Telah mengakhiri semuanya
A Siu pergi dan takkan pernah akan kembali lagi

Namun Mey Hwa
Yang kini telah beranjak tua
Masih mengingat semuanya
Dan ia memutuskan tuk tetap setia
Meski A Siu telah terkubur di tengah Santiong itu

Dan ia tetap menggenggam erat setangkai mawar merah
Sisa dari yang ia taburkan siang tadi
Seperti hari hari sebelumnya

r,A.S.280215




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline