Lihat ke Halaman Asli

Aksara Sulastri

Freelance Writer Cerpenis

Dongeng Mimpi Ikan Mas

Diperbarui: 15 Januari 2023   00:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar dari Buku Puisi Serpih Biskuit, karya Brian Moses


Langit petang, di luar hujan. Azan magrib berkumandang. Si kecil Arga belum tidur, terus berceloteh bersama sang ibu. Ibunya bernama Darsi.

Cara Darsi menidurkannya.

"Dek, coba lihat di langit atap mulai gelap. Biasanya kelelawar hinggap di sana." Jari telunjuknya menunjuk ke atas genteng.

Usia Arga setahun lebih tiga bulan, masih banyak belajar mengucapkan sebuah kata. Dengan mendengarkan cerita ibunya. 

Sang anak memperhatikan sangat. Tubuh si kecil miring ke kiri, ke arah sang Ibu.

Darsi kembali bercerita, "Kelelawar, kelelawarnya mengintip di celah kecil. Di lubang atap yang sedikit bergeser. Kemudian, hujan di luar sudah mulai reda. Di luar gelap, hari sudah larut malam. Kak Nino bobo, Kak Duri bobo, Nunu bobo, si kembar juga bobo. Dedek sekarang bobo, ya."

Darsi mengusap kening anaknya. Membelai rambutnya. Si kecil Arga mulai memejamkan kedua bola matanya. 

Cerita yang singkat itu tak pernah lupa Darsi bawakan. Jika, memang dibutuhkan. Membuat sang anak pandai berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Pandai berbicara dengan banyak kosa kata, meskipun, bertahap dari satu kata, ke kata lainnya.

Arga bisa memanggil Mama, Bapak, Mbah, Ente, Do yang berarti Om Dodo. Darsi sangat senang melihat pertumbuhannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline